Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, menyebutkan suhu politik di Indonesia menjelang Pemilu serentak 2019 meningkat, namun secara fisik masih bisa dikendalikan dengan baik.
"Kita tahu dalam kondisi saat ini, eskalasi politik saat ini meningkat, dan tidak bisa kita hindari itu merupakan bagian dari aksioma. Suhu politik yang paling tinggi itu di medsos. Suhu politik rame lah. Jadi kita bersyukur secara fisik, suhu politik kita masih kita kendalikan dengan baik," ujar Wiranto saat membuka rapat itu di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis.
Rapat itu dihadiri di antaranya, oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Djoko Setiadi, dan Asops Kapolri Irjen Rudy Sufahriadi, Asops Panglima TNI, Ketua Bawaslu Abhan, Ketua KPU Arief Budiman dan perwakilan Kejaksaan Agung.
Menurut dia, medsos merupakan wilayah yang saat ini lebih meningkat dari pemilu yang lalu. Pemilu yang lalu, medsos tidak begitu dominan. Namun saat ini, sangat dominan dan menjadi bagian wilayah yang dijaga.
"Oleh karena itu, kita bertumpu pada indek skala pemilu yang sudah dibuat oleh polri menjadi wilayah kemananan pemilu saat ini, maupun indek pemilu yang telah di awasi Bawaslu dari sisi penyelenggaraannya. Jadi kita telah melakukan langkah-langkah antisipasi dan juga langkah-langkah untuk menetralisir yang berbagai kerawanan pemilu itu," tutur mantan Panglima TNI ini.
Purnawirawan Jenderal bintang empat ini berharap pada hari "H" pencoblosan nanti semua kemananan-keamanan yang sudah ditetapkan bisa dinetralisir. "Zero tidak mungkin, tapi bisa kita tekan dan tidak menjadi masalah lagi dalam pemilih," ucapnya.
Menjelang pelaksanaan kampanye terbuka ini, tambah Wiranto, pihaknya tengah mempelajari konflik-konflik yang terjadi sebelumnya agar bisa dilokalisir, diredam, dan dicegah.
"Sebenarnya harus bisa. Tergantung kedewasaan masyarakat, tergantung kedewasaan parpol pendukung, tergantung pada pemahaman bahwa demokrasi ini bukan ajang untuk berkonflik dari para tim sukses dan para pendukungnya," kata Wiranto.
(AL)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Kita tahu dalam kondisi saat ini, eskalasi politik saat ini meningkat, dan tidak bisa kita hindari itu merupakan bagian dari aksioma. Suhu politik yang paling tinggi itu di medsos. Suhu politik rame lah. Jadi kita bersyukur secara fisik, suhu politik kita masih kita kendalikan dengan baik," ujar Wiranto saat membuka rapat itu di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis.
Rapat itu dihadiri di antaranya, oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Djoko Setiadi, dan Asops Kapolri Irjen Rudy Sufahriadi, Asops Panglima TNI, Ketua Bawaslu Abhan, Ketua KPU Arief Budiman dan perwakilan Kejaksaan Agung.
Menurut dia, medsos merupakan wilayah yang saat ini lebih meningkat dari pemilu yang lalu. Pemilu yang lalu, medsos tidak begitu dominan. Namun saat ini, sangat dominan dan menjadi bagian wilayah yang dijaga.
"Oleh karena itu, kita bertumpu pada indek skala pemilu yang sudah dibuat oleh polri menjadi wilayah kemananan pemilu saat ini, maupun indek pemilu yang telah di awasi Bawaslu dari sisi penyelenggaraannya. Jadi kita telah melakukan langkah-langkah antisipasi dan juga langkah-langkah untuk menetralisir yang berbagai kerawanan pemilu itu," tutur mantan Panglima TNI ini.
Purnawirawan Jenderal bintang empat ini berharap pada hari "H" pencoblosan nanti semua kemananan-keamanan yang sudah ditetapkan bisa dinetralisir. "Zero tidak mungkin, tapi bisa kita tekan dan tidak menjadi masalah lagi dalam pemilih," ucapnya.
Menjelang pelaksanaan kampanye terbuka ini, tambah Wiranto, pihaknya tengah mempelajari konflik-konflik yang terjadi sebelumnya agar bisa dilokalisir, diredam, dan dicegah.
"Sebenarnya harus bisa. Tergantung kedewasaan masyarakat, tergantung kedewasaan parpol pendukung, tergantung pada pemahaman bahwa demokrasi ini bukan ajang untuk berkonflik dari para tim sukses dan para pendukungnya," kata Wiranto.
(AL)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019