Pemerintah Kabupaten Bangli melaksanakan Darma Santi hari suci Nyepi Tahun Baru saka 1941, Tahun 2019, sebagai wujud syukur ke hadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa /Tuhan yang Maha Esa,  serta rasa terima kasih kepada para sulinggih di Kabupaten Bangli yang telah memberikan tuntunan dalam kehidupan beragama serta untuk meningkatkan kerukunan antar sesama umat sedarma.

Acara yang dipusatkan di lapangan Kantor Bupati Bangli, Rabu (13/3), itu dihadiri oleh Bupati Bangli I Made Gianyar beserta Wakil Bupati Bangli, Ida Sulinggih di Kabupaten Bangli, Forum Kerukunan Umat Beragama, Perbekel dan Bendesa Adat di Kabupaten Bangli dan organisasi kemasyarakatan.

Kepala Bagian Kesra Kabupaten Bangli Jro Penyarikan Widata melaporkan Kegiatan ini merupakam kegiatan rutin tiap tahun sebagai wujud syukur ke hadapan Ida Sangyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa atas berkat karunia-Nya bisa melaksanakan Catur Brata Penyepian tahun saka 1941 secara lancar.

Selanjutnya sebagai wujud bakti dan terimakasih kepada para sulinggih yang telah selalu memberikan tuntunan dan mendoakan jagat Bangli beserta isinya selalu diberikan keselamatan dan umat selalu segilik seguluk dalam membangun Kabupaten Bangli. Berikutnya adalah untuk meningkatkan jalinan silaturahmi antar sesama sulinggih dan umat sedharma di Kabupaten Bangli. Lebih lanjut dikatakan kegiatan ini bersumber dari anggaran kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Setda Kabupaten Bangli.

“Dengan harapan melalui kegiatan Dharma Santi tahun Baru Saka 1941 kita bisa mendapatkan jalan sesuai dengan swadarma dalam bidang tugas masing masing,” kata Jro Penyarikan Widata.

Sementara itu, Bupati Bangli I Made Gianyar menyampaikan Bali merupakan salah satu daerah primadona bagi para wisatawan untuk berkunjung melakukan kegiatan pariwisata. Hal itu menyebabkan para peminat baik dari luar daerah dan luar negeri berbondong-bondong untuk dapat berkunjung menikmati keindahan pulau Bali dengan berbagai sajian wisatanya. 

"Hal itu menjadi tantangan agar kita selalu bisa menjaga adat dan seni budaya Bali tetap lestari. Menjaga dan melestarikan Budaya Bali akan selalu berkaitan dengan kondisi Bali saat ini yang sudah semakin sembrawut dengan gempuran budaya asing dan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat, hal itu membuat masyarakat semakin sulit untuk menyaring informasi yang masuk dan belum tentu sesuai dengan karakter dan jati diri mayarakat Bali," kata Bupati.

Oleh karena itu kita semua harus terus meningkatkan kwalitas dan kemampuan untuk menepis pengaruh negatif yang ada. Dihari yang baik ini kita bersyukur karna  bisa melaksanakan  kegiatan Dharma Santhi sebagai ajang silahturahmi dan sebagai wujud bakti dan terimakasih pada ratu Sulinggih di Kabupaten Bangli yang telah memberikan tuntunan dalam kehidupan beragama, sekaligus selalu dengan penuh iklas mendoakan jagat beserta isinya selalu diberikan keselamatan melalui upacara surya sewana setiap pagi hari mudah mudahan hal itu dapat kami tindak lanjuti dengan pembangunan disegala bidang melalui pelayan kepada masyarakat.

“Harapan kami di tahun baru ini kita semua bisa meningkatkan swadarma di lingkungan masing masing sesuai bidang tugasnya yang didasari dengan niat yang suci dan rasa bangga untuk menjaga dan melestarikan Budaya Bali untuk meningkatkan pembangunan di Kabupaten Bangli menuju Bangli yang Gita Santi,” katanya. (*)

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019