Pemkot Denpasar, Bali secara berkelanjutan mendukung pelaksanaan "Wave Festival of Social and Sustainable Enterpreneurship" untuk pengembangan wirausaha yang peduli lingkungan.
Ketua Pantita Pelaksana "Wave Festival" Aini di Denpasar, Senin, mengatakan kegiatan tersebut mengedepankan bagaimana seorang wirausaha mampu membangkitkan kepedulian terhadap lingkungan, karena itu melalui "Wave Festival " tersebut diajarkan ke arah itu.
"Kami mengugah para usaha muda untuk peduli dengan lingkungan. Sebab dalam wirausaha tidak bisa lepas dengan lingkungan. Selama terjadinya kerusakan lingkungan salah satu penyebab oleh perusahaan. Karena itulah kami mengajarkan cara wirausaha agar peduli lingkungan. Kegiatan ini selama tiga hari dan berakhir Minggu (10/3)," katanya.
Pada kesempatan tersebut para siswa dari SD Negeri 28 Dangin Puri turut antusias mengikuti beberapa kegiatan. Yakni "workshop" cara mengolah sisa baliho agar dapat digunakan sebagai kerajinan yang lebih bermanfaat. Selain itu juga turut diperkenalkan bagaimana cara mendaur ulang kertas kepada siswa sekolah dasar.
"Ini merupakan ajang untuk menggugah kaum muda Bali, khususnya Denpasar untuk menjadi sosok wirausaha yang tidak hanya mementingkan keuntungan, melainkan turut andil dalam menginventarisasi permasalahan serta menciptakan solusi, utamanya masalah lingkungan dan alam," kata Aini yang juga Koordinator ACT Global.
Aini mengatakan bahwa "Wave Festival" merupakan momentum puncak dari proyek tentang keberlanjutan alam dan kewirausahaan sosial yang telah berlangsung selama lima bulan oleh empat relawan dari Eropa. Dalam kurun waktu tersebut, keempat relawan berkeliling Bali untuk mencari organisasi kreatif yang memiliki visi kuat dan perhatian khusus terhadap lingkungan di sekitar mereka.
"Para relawan sama sekali tidak kecewa, Bali khususnya Denpasar adalah kota yang penuh dengan gagasan, Act Global berhasil menemukan orang-orang yang menginspirasi dan ide yang inovatif, didorong oleh keinginan besar untuk keuntungan alam dan masyarakat sekitar," ucapnya.
Selama kegiatan tersebut, Aini mengatakan turut dilaksanakan sharing dari Wirausaha Muda Udayana serta lokakarya untuk anak-anak tentang daur ulang kretif dan keberlanjutan.
Dikatakan sebagai salah satu perhatian utama dengan kepercayaan sikap untuk menghargai alam dan pengurangan limbah harus diajarkan sejak usia dini. Kemudian pada malam harinya digelar penampilan band, sebanyak tiga band akan tampil di tiap malamnya.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung acara ini, utamanya Pemkot Denpasar, Kopernik, Merah Putih Hijau, Tri Upcycle, Malu Dong Community, Future Farmers, dan masih banyak lagi. Mereka semua adalah organisasi yang didorong oleh semangat yang tinggi untuk mencapai visi mereka, dan kami yakin, siapa pun yang datang akan sangat terinspirasi oleh cerita mereka," ujarnya.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan bahwa secara umum Pemkot Denpasar sangat mendukung pelaksanaan "Wave Festival Of Social and Sustainable Enterpreneurship".
Ia mengatakan hal ini sejalan dengan visi dan misi pembangunan Kota Denpasar yang sangat konsen dalam mendukung perkembangan wirausaha yang peduli terhadap lingkungan.
"Bapak wali kota dan wakilnya sangat mendukung kegiatan ini, semoga ke depan dapat terus berlanjut dan menjadi wahana untuk menggugah generasi muda yang peduli terhadap lingkungan dan alam," katanya.
Seorang peserta dari SDN 28 Dangin Puri, Nyoman Darma Putra mengaku senang dapat mengikuti kegiatan ini. Dimana, melalui kegiatan ini dapat belajar tentang mengolah sampah agar lebih bermanfaat.
"Dari kegiatan ini kami punya keterampilan baru yakni membuat kerajinan dari bekas baliho dan kertas yang sudah tak terpakai," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Ketua Pantita Pelaksana "Wave Festival" Aini di Denpasar, Senin, mengatakan kegiatan tersebut mengedepankan bagaimana seorang wirausaha mampu membangkitkan kepedulian terhadap lingkungan, karena itu melalui "Wave Festival " tersebut diajarkan ke arah itu.
"Kami mengugah para usaha muda untuk peduli dengan lingkungan. Sebab dalam wirausaha tidak bisa lepas dengan lingkungan. Selama terjadinya kerusakan lingkungan salah satu penyebab oleh perusahaan. Karena itulah kami mengajarkan cara wirausaha agar peduli lingkungan. Kegiatan ini selama tiga hari dan berakhir Minggu (10/3)," katanya.
Pada kesempatan tersebut para siswa dari SD Negeri 28 Dangin Puri turut antusias mengikuti beberapa kegiatan. Yakni "workshop" cara mengolah sisa baliho agar dapat digunakan sebagai kerajinan yang lebih bermanfaat. Selain itu juga turut diperkenalkan bagaimana cara mendaur ulang kertas kepada siswa sekolah dasar.
"Ini merupakan ajang untuk menggugah kaum muda Bali, khususnya Denpasar untuk menjadi sosok wirausaha yang tidak hanya mementingkan keuntungan, melainkan turut andil dalam menginventarisasi permasalahan serta menciptakan solusi, utamanya masalah lingkungan dan alam," kata Aini yang juga Koordinator ACT Global.
Aini mengatakan bahwa "Wave Festival" merupakan momentum puncak dari proyek tentang keberlanjutan alam dan kewirausahaan sosial yang telah berlangsung selama lima bulan oleh empat relawan dari Eropa. Dalam kurun waktu tersebut, keempat relawan berkeliling Bali untuk mencari organisasi kreatif yang memiliki visi kuat dan perhatian khusus terhadap lingkungan di sekitar mereka.
"Para relawan sama sekali tidak kecewa, Bali khususnya Denpasar adalah kota yang penuh dengan gagasan, Act Global berhasil menemukan orang-orang yang menginspirasi dan ide yang inovatif, didorong oleh keinginan besar untuk keuntungan alam dan masyarakat sekitar," ucapnya.
Selama kegiatan tersebut, Aini mengatakan turut dilaksanakan sharing dari Wirausaha Muda Udayana serta lokakarya untuk anak-anak tentang daur ulang kretif dan keberlanjutan.
Dikatakan sebagai salah satu perhatian utama dengan kepercayaan sikap untuk menghargai alam dan pengurangan limbah harus diajarkan sejak usia dini. Kemudian pada malam harinya digelar penampilan band, sebanyak tiga band akan tampil di tiap malamnya.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung acara ini, utamanya Pemkot Denpasar, Kopernik, Merah Putih Hijau, Tri Upcycle, Malu Dong Community, Future Farmers, dan masih banyak lagi. Mereka semua adalah organisasi yang didorong oleh semangat yang tinggi untuk mencapai visi mereka, dan kami yakin, siapa pun yang datang akan sangat terinspirasi oleh cerita mereka," ujarnya.
Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan bahwa secara umum Pemkot Denpasar sangat mendukung pelaksanaan "Wave Festival Of Social and Sustainable Enterpreneurship".
Ia mengatakan hal ini sejalan dengan visi dan misi pembangunan Kota Denpasar yang sangat konsen dalam mendukung perkembangan wirausaha yang peduli terhadap lingkungan.
"Bapak wali kota dan wakilnya sangat mendukung kegiatan ini, semoga ke depan dapat terus berlanjut dan menjadi wahana untuk menggugah generasi muda yang peduli terhadap lingkungan dan alam," katanya.
Seorang peserta dari SDN 28 Dangin Puri, Nyoman Darma Putra mengaku senang dapat mengikuti kegiatan ini. Dimana, melalui kegiatan ini dapat belajar tentang mengolah sampah agar lebih bermanfaat.
"Dari kegiatan ini kami punya keterampilan baru yakni membuat kerajinan dari bekas baliho dan kertas yang sudah tak terpakai," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019