Wakil Bupati Karangasem, Bali Wayan Artha Dipa, meninjau bangunan Taman Kanak-Kanak (TK) Guaji, Banjar Tengah Desa Nongan, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, yang ambruk, akibat angin kencang disertai hujan deras yang menguyur wilayah tersebut sejak Kamis (6/3).
Wabup Artha Dipa yang didampingi Camat Rendang Wayan Mastra di Nongan, Bali, Jumat, mengharapkan kepada guru dan siswa untuk proses belajar mengajar untuk dipindah sementara ke sekolah terdekat.
Kepada kepala sekolah atau penanggung jawab TK tersebut, ia mengharapkan untuk segera membuat rencana anggaran belanja (RAB) yang selanjutnya diajukan ke Pemkab Karangasem.
"Musibah alam kita tidak bisa prediksi. Kejadian ini juga wajib mendapat perhatian semua pihak. Dengan bangunan TK ini ambruk, sehingga proses belajar mengajar pun pasti akan terganggu. Karena itu, untuk sementara waktu dipindahkan ke bangunan sebelah," ucapnya.
Kepala Desa Nongan Wayan Daging mengharapkan kepada pemerintah untuk segera membangun kembali TK yang ambruk bertepatan dengan Hari Suci Nyepi, pada Kamis (6/3) sekitar pukul 16.00 Wita.
"Kami berharap kepada pemerintah, dalam hal ini Pemkab Karangasem agar bisa membantu segera membangun gedung TK yang ambruk tersebut. Sehingga anak-anak TK bisa belajar kembali," ucapnya.
Kepala Desa Wayan Daging merasa bersyukur, karena ambruknya bangunan TK tersebut tidak sampai ada korban jiwa. Karena kebetulan juga hari libur nasional (Nyepi).
Kepala Sekolah TK Guaji, Desa Nongan Alit Artini mengaku kaget mendengar gedung TK tersebut ambruk akibat angin kencang dan hujan lebat itu.
"Saya kaget mendengar ada informasi warga yang berdekatan dengan TK itu, bahwa bangunan TK ambruk. Dan saya bergegas mendatangi gedung itu. Dalam gedung itu semua kursi siswa rusak parah, termasuk perlengkapan lainnya tertimbun reruntuhan bangunan," ucapnya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Wabup Artha Dipa yang didampingi Camat Rendang Wayan Mastra di Nongan, Bali, Jumat, mengharapkan kepada guru dan siswa untuk proses belajar mengajar untuk dipindah sementara ke sekolah terdekat.
Kepada kepala sekolah atau penanggung jawab TK tersebut, ia mengharapkan untuk segera membuat rencana anggaran belanja (RAB) yang selanjutnya diajukan ke Pemkab Karangasem.
"Musibah alam kita tidak bisa prediksi. Kejadian ini juga wajib mendapat perhatian semua pihak. Dengan bangunan TK ini ambruk, sehingga proses belajar mengajar pun pasti akan terganggu. Karena itu, untuk sementara waktu dipindahkan ke bangunan sebelah," ucapnya.
Kepala Desa Nongan Wayan Daging mengharapkan kepada pemerintah untuk segera membangun kembali TK yang ambruk bertepatan dengan Hari Suci Nyepi, pada Kamis (6/3) sekitar pukul 16.00 Wita.
"Kami berharap kepada pemerintah, dalam hal ini Pemkab Karangasem agar bisa membantu segera membangun gedung TK yang ambruk tersebut. Sehingga anak-anak TK bisa belajar kembali," ucapnya.
Kepala Desa Wayan Daging merasa bersyukur, karena ambruknya bangunan TK tersebut tidak sampai ada korban jiwa. Karena kebetulan juga hari libur nasional (Nyepi).
Kepala Sekolah TK Guaji, Desa Nongan Alit Artini mengaku kaget mendengar gedung TK tersebut ambruk akibat angin kencang dan hujan lebat itu.
"Saya kaget mendengar ada informasi warga yang berdekatan dengan TK itu, bahwa bangunan TK ambruk. Dan saya bergegas mendatangi gedung itu. Dalam gedung itu semua kursi siswa rusak parah, termasuk perlengkapan lainnya tertimbun reruntuhan bangunan," ucapnya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019