Negara (Antara Bali)- Pusat Observasi Kelautan atau Seacorm akan menyerahkan aset infrastruktur berupa jalan dan jembatan yang menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Jembrana kepada Pemerintah Kabupaten Jembrana.

Hal tersebut disampaikan Kepala Seacorm Agus Setiawan saat melakukan audensi dengan Bupati Jembrana I Putu Artha di Negara, Kamis.

Jalan yang dibangun Seacorm panjangnya mencapai 6 kilometer dengan aspal hotmix dan saat ini menjadi jalur utama terdekat bagi masyarakat Desa Perancak, Desa Air Kuning, dan Desa Yehkuning untuk menuju Kota Negara.      

Selain soal aset jalan, Setiawan juga mengemukakan bahwa pihaknya segera membangun kantor baru Seacorm setelah bagian utama gedung tersebut terbakar beberapa waktu lalu.      

Menurut dia, tahun ini pihaknya akan melakukan pengurukan lahan seluas 1,3 hektare sehingga tahun depan pembangunan gedung sudah bisa dimulai.

"Beberapa gedung akan dibangun terpisah agar jika terjadi musibah kebakaran, maka tidak seluruhnya habis," kata Agus.

Ia mengaku bahwa akibat kebakaran beberapa bulan lalu menyebabkan kerugian materi senilai Rp5 miliar lebih, termasuk musnahnya data-data observasi kelautan.

Sementara itu, Bupati Jembrana I Putu Artha berterima kasih kepada Seacorm yang menyerahkan aset-asetnya tersebut kepada pemkab.

Namun dia meminta pihak Seacorm melakukan perbaikan jembatan yang saat ini rusak di beberapa bagiannya sebelum serah-terima aset dilakukan.

Bupati juga menyarankan pihak Seacorm menggandeng rekanan asal kabupaten setempat dalam pengurukan lahan untuk pembangunan balai observasi kelautan tersebut.

"Saya berharap pembangunan gedung dan pengadaan alat balai observasi ini bisa segera direalisasikan agar bisa bermanfaat bagi kita semua," kata Artha.*

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011