Beijing (Antaranews Bali) - Perusahaan onderdil suku cadang alat berat yang didirikan pengusaha dari Indonesia bersama mitranya di China telah berhasil mengekspor produk-produknya ke Amerika Serikat.
"Selain Amerika Serikat, produk yang dihasilkan mereka juga dipasok ke perusahaan alat berat ternama di Italia dan Jepang," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun di Beijing, China, Selasa.
Dongfeng Group Indonesia memiliki saham sekitar 61 persen di Hebei Kuma Hydraulic Machinery Co Ltd, sedangkan sisanya dimiliki mitranya di China, Hebei Jinguang Auto Parts Co Ltd.
Pabrik yang berlokasi di Kabupaten Linxi, Provinsi Hebei, itu memiliki 14 paten yang memproduksi suku cadang alat berat, suku cadang mesin, pompa hidrolik, mesin hidrolik, dan katup hidrolik.
Perusahaan yang menempati lahan seluas 100 hektare itu mempekerjakan 600 orang dengan kapasitas produksi 90.000 unit hidrolik per tahun dan 30.000 ribu ton besi cor per tahun.
"Ini salah satu bentuk keberhasilan perusahaan Indonesia yang berhasil dalam menginvestasikan dananya di China," kata Dubes.
Pihaknya juga akan terus mendorong para pengusaha China untuk menginvestasikan dananya ke Indonesia.
Baca juga: Begini komentar Bank sentral China atas kehadiran BI di Beijing
Baca juga: Bursa China menguat, Indeks Komposit Shanghai dibuka naik 0,26 persen
Baca juga: Harga emas turun, tertekan penguatan ekuitas akibat kemajuan perundingan dagang
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Selain Amerika Serikat, produk yang dihasilkan mereka juga dipasok ke perusahaan alat berat ternama di Italia dan Jepang," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun di Beijing, China, Selasa.
Dongfeng Group Indonesia memiliki saham sekitar 61 persen di Hebei Kuma Hydraulic Machinery Co Ltd, sedangkan sisanya dimiliki mitranya di China, Hebei Jinguang Auto Parts Co Ltd.
Pabrik yang berlokasi di Kabupaten Linxi, Provinsi Hebei, itu memiliki 14 paten yang memproduksi suku cadang alat berat, suku cadang mesin, pompa hidrolik, mesin hidrolik, dan katup hidrolik.
Perusahaan yang menempati lahan seluas 100 hektare itu mempekerjakan 600 orang dengan kapasitas produksi 90.000 unit hidrolik per tahun dan 30.000 ribu ton besi cor per tahun.
"Ini salah satu bentuk keberhasilan perusahaan Indonesia yang berhasil dalam menginvestasikan dananya di China," kata Dubes.
Pihaknya juga akan terus mendorong para pengusaha China untuk menginvestasikan dananya ke Indonesia.
Baca juga: Begini komentar Bank sentral China atas kehadiran BI di Beijing
Baca juga: Bursa China menguat, Indeks Komposit Shanghai dibuka naik 0,26 persen
Baca juga: Harga emas turun, tertekan penguatan ekuitas akibat kemajuan perundingan dagang
(AL)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019