Gianyar (Antara Bali) - Berawal dari perang Vietnam tahun 1975, fotografer M Bundhowi memperkenalkan karya seni montase atau foto seni rupa yang menyampaikan pesan perdamian di Bentara Budaya Bali Jalan By Pass Ida Bagus Mantera, Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
"Pada pameran yang ke-18 ini kami menampilkan sekitar 45 hasil karya," kata M Bundhowi saat pembukaan pameran bertajuk "Enigma of Peace Contemporary Photography Exhibition Bundhowi" di BB Bali, Minggu malam.
Ia mengatakan, karya yang dipamerkan sampai 20 September 2011 itu merupakan hasil pertualangannya sejak tahun 1987 bertepatan dengan penanganan pengungsi di Vietnam.
"Kala itu saya kebetulan menjadi tenaga sukarela yang turut menangani pengungsi Vietnam," katanya.
Pengalaman tersebut membawa hikmah, yakni mulai saat itu pria yang sudah keliling dunia tersebut selalu mengabadikan momen menarik yang dialami atau didapatinya, dan kemudian memajang karya seni foto montase itu di berbagai kesempatan.
"Mulai dari perang Vietnam itulah saya tertarik untuk menyampaikan karya seni perdamian, dengan mengabadikan momen di berbagai belahan dunia, termasuk Indochina, Australia dan negara-negara Eropa," ujar pria berkacamata itu.
Khusus di Pulau Dewata, kata pria yang tinggal di Desa Batubulan, Kabupaten Gianyar tersebut, dirinya lebih suka mengabadikan berbagai hajatan seni dan budaya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Pada pameran yang ke-18 ini kami menampilkan sekitar 45 hasil karya," kata M Bundhowi saat pembukaan pameran bertajuk "Enigma of Peace Contemporary Photography Exhibition Bundhowi" di BB Bali, Minggu malam.
Ia mengatakan, karya yang dipamerkan sampai 20 September 2011 itu merupakan hasil pertualangannya sejak tahun 1987 bertepatan dengan penanganan pengungsi di Vietnam.
"Kala itu saya kebetulan menjadi tenaga sukarela yang turut menangani pengungsi Vietnam," katanya.
Pengalaman tersebut membawa hikmah, yakni mulai saat itu pria yang sudah keliling dunia tersebut selalu mengabadikan momen menarik yang dialami atau didapatinya, dan kemudian memajang karya seni foto montase itu di berbagai kesempatan.
"Mulai dari perang Vietnam itulah saya tertarik untuk menyampaikan karya seni perdamian, dengan mengabadikan momen di berbagai belahan dunia, termasuk Indochina, Australia dan negara-negara Eropa," ujar pria berkacamata itu.
Khusus di Pulau Dewata, kata pria yang tinggal di Desa Batubulan, Kabupaten Gianyar tersebut, dirinya lebih suka mengabadikan berbagai hajatan seni dan budaya.(*)
Editor : Nyoman Budhiana
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011