Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Sosial Kota Denpasar menyelenggarakan lomba "Utsawa Dharma Gita" (pembacaan sloka ayat-ayat suci Weda) bagi penyandang disabilitas seluruh Bali.

Kegiatan dibuka oleh Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra ditandai dengan penyerahan piala bergilir Wali Kota Denpasar kepada Ketua Panitia, I Ketut Masir untuk dapat diperebutkan kembali, di Gedung Wanita Santhi Graha Kota Denpasar, Senin.

Kegiatan ini dihadiri Sekda Kota Denpasar Anak Agung Ngurah Rai Iswara, Kadis Sosial Denpasar Made Mertajaya, serta Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Selly Dharmawijaya Mantra.

Wali Kota Denpasar Rai Dharmawijaya Mantra menyambut baik dilaksanakan kembali kegiatan "Utsawa Dharma Gita" Penyandang Disabilitas dengan keikutsertaan dari seluruh Bali. Secara berkesinambungan kegiatan ini nantinya diharapkan dapat melibatkan anak-anak usia sekolah sebagai peserta pendamping yang nantinya dapat bersama-sama melakukan pengembangan, penguatan dan pelestarian khususnya dalam kesusastraan Bali.

Hal ini tak terlepas dari zaman milenial generasi muda yang dapat dilakukan penguatan, pengembangan dan pelestraian kebudayaan Bali secara berkesinambungan. Sehingga penguatan "Wiweka" dalam pola pikir modern mampu ditelaah lewat berperilaku yang meperhatikan kehati-hatian dan penuh pertimbangan.

Artinya tidak pernah ceroboh dalam bertindak dengan selalu mempergunakan akal sehat dan pikiran yang positif, serta selalu mengutamakan perbuatan yang baik dan menghindari perbuatan yang tidak baik.

Ia mengatakan modernisasi saat ini diharapkan mampu memperkuat kebudayaan Bali dengan berpikir yang baik mampu memilah mana yang baik dan mana yang buruk.

"Saat ini tidak saja melakukan pelestarian namun dapat secara bersama-sama melakukan penguatan dan pengembagan budaya Bali dengan selalu berpegangan pada Wiweka," ujarnya.

Menyinggung tema dalam "Utsawa Dharma Gita" tahun ini yakni "Ngupapira Jagat, Gumanti Jagat Raksika", menurut Rai Mantra sangat tepat sekali yang turut serta melalui kesusteraan dengan penguatan pelestarian lingkungan.

Adanya penguatan etika dalam tulisan yang dimuat dalam sloka-sloka mampu sebagai pijakan perjalan hidup yang penuh dengan etika. Hal ini perlu terus diperkuat dengan selalu bercermin dalam etika dari sloka-sloka kesusastraan Bali.

"Selamat berlomba, dan terus lakukan penguatan, pengembangan, dan pelestarian kesusastraan Bali," ujar Rai Mantra.

Sementara Kepala Dinas Sosial Made Mertajaya didampingi Ketua Panitia, I Ketut Masir mengatakan kegiatan ini terbuka bagi kalangan disabilitas seluruh Bali. Telah digelar sejak tahun 2006 dengan keterlibatan peserta terus mengalami peningkatan. Lomba dibagi menjadi dua kategori yakni "Sekar Agung dan Sekar Alit" dengan melibatkan tim juri dari kalangan profesional budayawan.

"Lomba berlangsung sehari memperebutkan piala bergilir wali kota dan piala tetap," kata Mertajaya. (*)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019