Nusa Dua, Bali (Antaranews Bali) - Rektor Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas), Denpasar, Bali, Prof. Ir. Gede Sri Darma, D.B.A, mengajak seluruh sivitas akademika berorientasi pada revolusi industri 4.0 dalam mengajar dan mendidik yang cara-caranya berbasis digital.

Dalam acara wisuda Sarjana dan Magister ke-81, yang diikuti 577 wisudawan, di Nusa Dua, Bali, Minggu, itu, ia menilai fenomena itu harus dihadapi bersama, karena itu cara pengajaran di Undiknas juga harus menggunakan Digital Edukasi 4.0.

Dalam wisuda yang dikaitkan dengan Dies Natalis Undiknas ke-50 itu, ia menjelaskan pada usia ke-50 Undiknas menjadi babak emas pertama bagi kejayaan salah satu PTS terbaik di Pulau Bali ini, karena itu perlu adanya dukungan semua pihak agar menyadari Digital Edukasi 4.0 sangat penting dilakukan.

"Dalam sistem mengajar, para siswa tidak lagi menggunakan buku atau text book. Namun, bisa juga dengan "vlog" dengan latar belakang "background" panorama berbeda," katanya.

Kedepan, dalam sistem mengajar para siswa langsung menggunakan aplikasi dan langsung mengimplikasikan secara nyata, mengingat anak-anak milenial saat ini tidak suka digurui, karena mereka sudah bisa belajar melalui media elektronik.

Oleh karena itu, para dosen tidak lagi mengajar dengan tatap muka dengan mahasiswa atau "face to face" di kelas, namun mengajar dengan sistem "online" sehingga tugas dosen lebih ringan hanya sebagai mediator (guiden). Karena di era digital edukasi nanti, menurut Prof Darma, universitas yang terbesar akan berada di "website" yang bentuknya bisa apapun, seperti "google".

Jadi, mahasiswa bisa dimana pun belajar, namun untuk UTS dan UAS harus dilakukan di dalam kampus guna mengkroscek mahasiswa mengikuti atau tidak proses pembelajaran sebelumnya.

"Saat ini Undiknas sudah memiliki program (platform) global smart digital, sehingga anak muda senang dengan program yang mudah dipahami dan anak-anak muda zaman ini suka dengan hal-hal yang berwawasan global berbasis digital, untuk bisa mencetak dirinya semakin cerdas. Bukan hanya sekadar mencari gelar akademik," katanya.

Ia menuturkan, Undiknas juga merancang ruang kelas yang menyenangkan dan difasilitasi teknologi digital yang mempuni untuk anak muda, sehingga saat giat belajar-mengajar merasa lebih nyaman.

Dengan "smart system" yang dimiliki Undiknas, maka mahasiswa tidak perlu lagi menyusahkan diri dan memberatkan pikiran untuk mencari informasi untuk bahan pelajarannya.

"Jadi mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi yang ada saat ini untuk memudahkan membantu mereka dalam mencari informasi untuk bahan pelajarannya," kata Prof Darma.

Prof Darma yang akan purna tugas menjadi Rektor Undiknas pada 12 Maret 2019 dan digantikan oleh rektor terpilih periode 2019-2024, Dr Nyoman Sri Subawa mengatakan, perayaan "Happy Birth Day 50 year young" ini menjadi puncak kejayaan universitas setempat dan optimistis bahwa Undiknas Denpasar semakin baik ke depannya.

"Saya bangga karena saat meningalkan jabatan sebagai rektor nanti, banyak memberikan prestasi untuk univeritas dan tidak memberikan beban masalah untuk rektor yang baru. Sehingga, untuk rektor yang baru nanti, tinggal melanjutkan apa yang saya lakukan. Jadi saya akan berdosa meninggalkan universitas ini dengan banyak masalah," ujarnya.

Terkait jumlah alumnus Undiknas Denpasar yang hingga saat ini sudah tercatat mencapai 41.753 orang. Kemudian, untuk 577 wisudawan yang diberikan ijazah saat ini diantaranya sebanyak 282 wisudawan Program Studi Manajemen, 198 wisudawan Program Studi Akutansi. 11 wisudawan Program Studi Ilmu Administrasi Negara, 11 wisudawan Program Studi Ilmu Komunikasi, 23 wisudawan Program Studi Ilmu Hukum, tiga wisudawan Program Studi Teknik Sipil, dua wisudawan Program Studi Teknik Elektro, 34 wisudawan Program Magister Manajemen dan 13 wisudawan Program Magister Hukum. (*)

Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019