Denpasar (Antara Bali) - Perolehan devisa dari sektor perkebunan Bali selama Januari-Juni 2011 sebanyak 678,1 ribu dolar AS, atau naik 52,1 persen, jika dibandingkan periode yang sama 2010 hanya 445,5 ribu dolar.
Bali baru mencatat dua hasil perkebunan rakyat yang memasuki pasar ekspor yakni kopi dan vanili, kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada SE di Denpasar Selasa.
Petani Bali berupaya menjaga mutu matadagangan vanili, supaya citra hasil perkebunan rakyat Indonesia itu tetap baik, awal 2011 mampu memperdagangkan sebanyak 31,5 ton vanili kering ke pasaran dunia dengan harga 491 ribu dolar.
Perolehan devisa tersebut bertambah hingga 61,2 persen jika dibandingkan periode yang sama 2010 yang hanya sebanyak 384 ribu dolar sedangkan volumenya bertambah 61 persen dari sebelumnya hanya 23,8 ton.
Meskipun harga vanili di pasaran dunia merosot dalam beberapa tahun belakangan, namun petani Bali tetap menjaga mutu matadagangan vanili, supaya tetap laku ke negara konsumen terbesar adalah Amerika Serikat.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Bali baru mencatat dua hasil perkebunan rakyat yang memasuki pasar ekspor yakni kopi dan vanili, kata Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada SE di Denpasar Selasa.
Petani Bali berupaya menjaga mutu matadagangan vanili, supaya citra hasil perkebunan rakyat Indonesia itu tetap baik, awal 2011 mampu memperdagangkan sebanyak 31,5 ton vanili kering ke pasaran dunia dengan harga 491 ribu dolar.
Perolehan devisa tersebut bertambah hingga 61,2 persen jika dibandingkan periode yang sama 2010 yang hanya sebanyak 384 ribu dolar sedangkan volumenya bertambah 61 persen dari sebelumnya hanya 23,8 ton.
Meskipun harga vanili di pasaran dunia merosot dalam beberapa tahun belakangan, namun petani Bali tetap menjaga mutu matadagangan vanili, supaya tetap laku ke negara konsumen terbesar adalah Amerika Serikat.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011