Denpasar (Antaranews) - Sejumlah politisi di Bali mengakui sulit memperjuangkan aspirasi Bali di Gedung DPR RI di Senayan, Jakarta, karena jumlah politisi asal Pulau Dewata sangat sedikit, namun mereka siap untuk berjuang melakukan lobi dengan berbagai politisi dari parpol lain.

Dalam diskusi politik yang bertema "Meneropong Aspirasi Bali di Senayan" menjelang hajatan Pemilihan Umum Legislatif pada 17 April 2019 di warung kopi di Renon, Denpasar, Selasa malam, itu tampak hadir politisi dari lintas partai politik, yakni Anak Agung Putri Astrid (PDIP), Anak Agung Bagus Adi Mahendra Putra (Golkar), Gede Pasek Suardika (Hanura) dan Luh Ary Pertami Djelantik (NasDem).

Gede Pasek Suardika mengatakan perjuangan menjadi politikus di DPR-RI dan DPD-RI penuh tantangan berat, karena dari jumlah anggota parlemen ratusan orang itu memiliki tujuan dan harapan memperjuangkan konstituennya di daerah masing-masing.

"Jadi, di lembaga parlemen itu banyak persoalan yang dihadapi. Apalagi Bali yang hanya mempunyai 9 kursi, sedangkan di DPR-RI ada 12 fraksi. Sehingga nyaris wakil dari Bali tidak bisa terisi di masing-masing fraksi tersebut," ujarnya.

Dengan keterwakilan tersebut, kata Pasek Suardika, wakil dari daerah pemilihan Bali harus mampu juga melakukan lobi-lobi dengan perwakilan partai dengan harapan perjuangan rakyat Bali bisa diwujudkan.

"Kondisi seperti inilah semestinya harus dipikirkan mulai sekarang. Karena itu dibutuhkan kader-kader yang mumpuni memperjuangkan aspirasi rakyat di parlemen Senayan," ujar politikus asal Buleleng ini.

Sedangkan Agung Astrid mengatakan perjuangan di parlemen Senayan cukup menantang, sehingga diperlukan lobi-lobi politik dengan partai. Sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat Bali bisa diperjuangkan.

"Saya yang menjadi anggota antarwaktu DPR-RI dengan waktu yang singkat harus tetap berjuang untuk rakyat sesuai dengan aturan. Karena itu perlu dukungan dari semua pihak dan lintas anggota Dewan," katanya.

Begitu juga anggota DPR-RI Anak Agung Oka Mahendra mengatakan saat ini pihaknya terus memperjuangkan aspirasi masyarakat Bali. Kebetulan dirinya yang mengurus pertanian, maka apa yang menjadi kebutuhan para petani berupaya memperjuangkan di lembaga parlemen.

"Saya bersama rekan-rekan dari daerah pemilihan Bali selalu berkoordinasi memperjuangkan kepentingan rakyat, sehingga apa yang menjadi harapan masyarakat bisa diwujud nyatakan," ucapnya.

Sementara itu, calon legislatif dari Nasdem, Luh Ary Pertami Djelantik mengkatakan pihaknya akan berjuang sekuat tenaga jika nantinya terpilih pada Pileg 2019
menjadi anggota parlemen di Senayan, Jakarta.

"Saya yang berlatarbelakang seorang pengusaha, maka yang saya perjuangan adalah wirausaha mandiri dari kalangan generasi muda, sehingga potensi-potensi daerah bisa dikembangkan dan perekonimian masyarakat bisa terangkat," ucapnya.

Pengamat Politik Universitas Warmadewa Denpasar Nyoman Wiratmaja mengamati calon legislatif dan yang sudah duduk di parlemen saat ini pasti bertujuan kembali memenangkan dirinya pada Pileg mendatang.

"Saat ini kecenderungan politikus tahun ini lebih banyak memperjuangan dirinya untuk memenangkan menjadi caleg. Karena itu mereka sejak awal Januari sudah tidak secara konsen membahas undang-undang. Tetapi mereka lebih cenderung berkampanye," ucapnya.(ed)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019