Denpasar (Antaranews Bali) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kota Denpasar, Bali secara berkelanjutan melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) pada 30 pasar sebagai upaya mendukung tata kelola pasar sebagai wujud pengembangan lembaga ekonomi pedesaan.
    
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Keswadayaan Masayarakat DPMD Kota Denpasar Ni Made Puspita Sari disela acara Monev di pasar Tegal Harum Denpasar, Senin, mengatakan kegiatan monev tersebut dilakukan secara rutinitas. Karena program ini bagian dari revitalisasi pasar yang merupakan program berkesinambungan, dan saat ini sebanyak 33 pasar desa telah direvitalisasi.
    
"Penguatan pasar rakyat tak sebatas pada program revitalisasi, namun juga Pemkot Denpasar harus disertai pemahaman bagi para pengelola, pedagang dan pembeli," ujarnya.
    
Ia mengatakan dalam kegiatan monev dengan menyasar 30 pasar desa di Kota Denpasar tersebut dimulai dari Pasar Desa Abiantegal, Desa Dauh Puri Kauh, Pasar Desa Tegal Harum, Desa Tegal Harum dan Pasar Desa Pakraman Padangsambian, Kelurahan Padangsambian.
    
"Kegiatan ini rutin dilaksanakan sebagai bentuk tindak lanjut dari program revitalisasi pasar dan penguatan guna memaksimalkan fungsi pasar desa sebagai pendukung sektor ekonomi kerakyatan yang memiliki daya saing tinggi," ucapnya.
    
Lebih lanjut dikatakan Puspita, kegiatan monev ini juga melakukan pemberdayaan bersama dalam meningkatkan pemahaman bersama antar pengelola dan pedagang pasar mengarah pada konsep "Pasar Rakyat Indonesia" yakni pasar ramah, segar dan terpercaya.
    
Dikatakan keterlibatan tim monev mampu memberikan masukan dari berbagai sisi peningkatan pasar tradisional. Mulai dari kebersihan dan lingkungan yang melibatkan OPD Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Denpasar, pengawasan kesehatan daging melibatkan Dinas Peternakan, serta juga melibatkan Tim BPOM Denpasar dalam pengawasan pangan mengandung bahan berbahaya.
    
"Monev ini selain dilaksanakan guna memberikan masukan terhadap pengembangan pasar desa, juga turut mensosialisasikan pengurangan penggunaan kantong plastik sesuai dengan Perwali Nomor 36 Tahun 2018," katanya.
    
Ia mengatakan keterlibatan Forum Pengelola Pasar Desa (FPD) juga sangat berperan dalam melakukan pembahasan bersama pemberdayaan pasar desa. Dari hasil monev ini nantinya diharapkan dapat menjadi acuan dalam peningkatan kunjungan masyarakat di pasar desa.
    
Selain itu langkah penguatan tersebut juga DPMD rutin menggelar "Festival Pasar Rakyat" melibatkan puluhan pasar rakyat dengan memilih pasar terbaik.
    
"Sehingga dari monev ini mampu memberikan eksistensi pasar tradisional sesuai harapan Wali Kota Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakilnya IGN Jaya Negara. Karena tidak saja memperbaiki fisik pasar namun juga mampu menata lingkungan bersih dan sehat serta mampu membina jiwa kewirausahaan di pasar rakyat," ujarnya.
    
Sementara Kepala Pasar Desa Tegal Harum, Anak Agung Made Ardana menyambut baik pelaksanaan Monev ini. Dimana dari pelaksanaan monev tentu dapat menjadi acuan dalam peningkatan tata kelola pasar.     
    
Ia mengatakan bahkan dengan adanya monev ini Pasar Desa Tegal Harum terus berbenah sehingga menjadi pasar desa yang unggul dan memiliki daya saing.
    
"Jadi hasil dari monev ini akan kami jadikan acuan dalam berbenah menuju pasar desa yang ramah, segar dan terpercaya dalam mendukung ekonomi kerakyatan," katanya.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019