Bangli (Antara Bali) - Sebanyak 14 Puskesmas di Kabupaten Bangli, Bali mengalami krisis tenaga farmasi yang mengurus masalah obat.
Hal itu terungkap dalam analisis kebutuhan tenaga kesehatan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Bangli, kata Kepala BKD Bangli, Ni Luh Koesalarini, Jumat.
Ia mengatakan, Puskesmas yang mengalami krisis tenaga farmasi itu sebagian besar ada di puskesmas pembantu. Keberadaanya menyebar hampir di seluruh Bangli.
Dari puluhan Puskesmas di Bangli itu, kata Koesalarini ada beberapa Puskesmas mengalami kelebihan tenaga dokter umum.
Di antaranya, RSUD Bangli mengalami kelebihan 15 orang dokter umum. Puskesmas Kintamani III sebanyak lima orang, Puskesmas Susut II sebanyak empat orang, Puskesmas Tembuku II dan Kintamani II mengalami kelebihan dua orang.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
Hal itu terungkap dalam analisis kebutuhan tenaga kesehatan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Bangli, kata Kepala BKD Bangli, Ni Luh Koesalarini, Jumat.
Ia mengatakan, Puskesmas yang mengalami krisis tenaga farmasi itu sebagian besar ada di puskesmas pembantu. Keberadaanya menyebar hampir di seluruh Bangli.
Dari puluhan Puskesmas di Bangli itu, kata Koesalarini ada beberapa Puskesmas mengalami kelebihan tenaga dokter umum.
Di antaranya, RSUD Bangli mengalami kelebihan 15 orang dokter umum. Puskesmas Kintamani III sebanyak lima orang, Puskesmas Susut II sebanyak empat orang, Puskesmas Tembuku II dan Kintamani II mengalami kelebihan dua orang.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011