Kuta (Antaranews Bali) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Gede Juniartha Putra mengatakan Pulau Bali juga berpotensi menjadi penyelenggara pariwisata olahraga ("sport tourism") melalui "sport event" reguler atau tujuan olahraga khusus.
"Oleh karena itu, kami mendorong pengembangan wisata olahraga, baik di pegunungan maupun laut," katanya dalam "Workshop Sport Event" yang diadakan Kementerian Pariwisata di Kuta, Bali, Jumat.
Dengan promosi sebagai tujuan wisata olahraga, maka Bali akan lebih dikenal di mancanegara, sebab potensi tersebut akan menarik wisatawan yang memiliki kegemaran berwisata sambil berolahraga.
"Masyarakat dan pemangku kepentingan harus mampu mengembangkan wisata olahraga ini. Karena selama ini pariwisata yang sudah dikenal dunia di Pulau Dewata adalah pariwisata budaya," ujarnya.
Agung Juniartha Putra mengatakan dengan pengembangan pariwisata olahraga itu, maka pihaknya optimistis akan dapat mendatangkan turis, dan masyarakat Bali pun akan mendapatkan imbasnya sehingga pendapatan daerah akan meningkat.
"Semakin banyak ada tujuan pariwisata di Bali, maka peluang kerja bagi masyarakat setempat lebih terbuka. Hal ini juga akan dapat memberi keseimbangan pembangunan, termasuk juga pendapatan warga," ujarnya.
Sementara itu, Dr. Christina L. Rudatin dari Kementerian Pariwisata menegaskan bahwa bahwa "sport event" atau kegiatan olahraga dapat bersifat sosial maupun bisnis, sehingga dengan ajang tersebut akan menjadi sebuah destinasi/tujuan bagi daerah tersebut.
"Kegiatan olahraga sangat luas sekali. Ada yang merupakan kalender tahunan, ada juga motivasi untuk rekreasi atau hanya menonton," ujarnya.
Dalam penyusunan "sport tourism" harus mempunyai persepsi yang sama dengan pemangku kepentingan, sehingga kegiatan yang digelar mampu berpenghasilan dari segi bisnis. Selain itu juga wisatawan akan dapat merasakan kenyamanan selama di daerah yang dikunjungi.
"Tipe-tipe wisatawan dalam 'sport event' antara lain sebagai pemain, partisipasi, atau pun mereka hanya sebagai penonton. Melihat begitu potensi pariwisata di Bali, bagi kami menjadi tuan rumah wisata olahraga sangat memungkinkan digelar di Pulau Dewata," katanya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
"Oleh karena itu, kami mendorong pengembangan wisata olahraga, baik di pegunungan maupun laut," katanya dalam "Workshop Sport Event" yang diadakan Kementerian Pariwisata di Kuta, Bali, Jumat.
Dengan promosi sebagai tujuan wisata olahraga, maka Bali akan lebih dikenal di mancanegara, sebab potensi tersebut akan menarik wisatawan yang memiliki kegemaran berwisata sambil berolahraga.
"Masyarakat dan pemangku kepentingan harus mampu mengembangkan wisata olahraga ini. Karena selama ini pariwisata yang sudah dikenal dunia di Pulau Dewata adalah pariwisata budaya," ujarnya.
Agung Juniartha Putra mengatakan dengan pengembangan pariwisata olahraga itu, maka pihaknya optimistis akan dapat mendatangkan turis, dan masyarakat Bali pun akan mendapatkan imbasnya sehingga pendapatan daerah akan meningkat.
"Semakin banyak ada tujuan pariwisata di Bali, maka peluang kerja bagi masyarakat setempat lebih terbuka. Hal ini juga akan dapat memberi keseimbangan pembangunan, termasuk juga pendapatan warga," ujarnya.
Sementara itu, Dr. Christina L. Rudatin dari Kementerian Pariwisata menegaskan bahwa bahwa "sport event" atau kegiatan olahraga dapat bersifat sosial maupun bisnis, sehingga dengan ajang tersebut akan menjadi sebuah destinasi/tujuan bagi daerah tersebut.
"Kegiatan olahraga sangat luas sekali. Ada yang merupakan kalender tahunan, ada juga motivasi untuk rekreasi atau hanya menonton," ujarnya.
Dalam penyusunan "sport tourism" harus mempunyai persepsi yang sama dengan pemangku kepentingan, sehingga kegiatan yang digelar mampu berpenghasilan dari segi bisnis. Selain itu juga wisatawan akan dapat merasakan kenyamanan selama di daerah yang dikunjungi.
"Tipe-tipe wisatawan dalam 'sport event' antara lain sebagai pemain, partisipasi, atau pun mereka hanya sebagai penonton. Melihat begitu potensi pariwisata di Bali, bagi kami menjadi tuan rumah wisata olahraga sangat memungkinkan digelar di Pulau Dewata," katanya. (ed)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019