Rembang (Antara Bali) - Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Rembang, Jawa Tengah, segera merealisasi rencana pembangunan museum bahari terpadu di sekitar lokasi penemuan situs kapal kuno Desa Punjulharjo.
"Pemerintah kabupaten telah membebaskan lahan untuk lokasi situs seluas 5.300 meter persegi dan perbaikan akses jalan masuk atau senilai Rp314 juta," kata Sekretaris Disbudparpora Kabupaten Rembang Budi Darmawan di Rembang, Sabtu.
Sementara, pembebasan lahan untuk keperluan museum seluas lima hektare, sedang dalam proses, katanya.
Ia juga mengatakan, proses sertifikasi lahan lokasi situs sedang dalam penyelesaian, sehingga begitu kelar, sertifikat pembebasan lahan untuk lokasi situs kapal kuno akan langsung disampaikan ke Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata di Jakarta, sebagai bukti keseriusan pemkab setempat.
"Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari pihak Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Pemerintah Pusat sudah mengalokasi anggaran melalui APBN 2011 untuk keperluan pembangunan museum tersebut. Tinggal menunggu diluncurkan. Soal besarnya alokasi awal, informasinya Rp3 miliar," katanya mengungkapkan.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Pemerintah kabupaten telah membebaskan lahan untuk lokasi situs seluas 5.300 meter persegi dan perbaikan akses jalan masuk atau senilai Rp314 juta," kata Sekretaris Disbudparpora Kabupaten Rembang Budi Darmawan di Rembang, Sabtu.
Sementara, pembebasan lahan untuk keperluan museum seluas lima hektare, sedang dalam proses, katanya.
Ia juga mengatakan, proses sertifikasi lahan lokasi situs sedang dalam penyelesaian, sehingga begitu kelar, sertifikat pembebasan lahan untuk lokasi situs kapal kuno akan langsung disampaikan ke Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata di Jakarta, sebagai bukti keseriusan pemkab setempat.
"Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari pihak Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Pemerintah Pusat sudah mengalokasi anggaran melalui APBN 2011 untuk keperluan pembangunan museum tersebut. Tinggal menunggu diluncurkan. Soal besarnya alokasi awal, informasinya Rp3 miliar," katanya mengungkapkan.(**)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011