Bangli (Antaranews Bali) - Aparat desa dan Bhabinkamtibmas serta masyarakat Desa Songan dengan mengerahkan alat berat membersihkan lumpur dan pasir yang mengenangi dan menutup jalan  pada jurusan Kintamani Singraja tepatnya di Banjar Bantang Kintamani.

"Pada Senin, pukul 10.00 wita di jalan jurusan Kintamani Singraja tepatnya di Banjar Bantang Kintamani telah terjadi tanah hutan yang setinggi enam meter longsor akibat hujan deras dan angin kencang sehingga menutupi badan," kata Kasubag humas Polres Bangli AKP Sulhadi, di Bangli, Senin.

Unit lantas dan Potroli Polsek Kintamani kemudian melaksanakan pengaturan arus lalin sambil menunggu alat berat pemkab Bangli dan BPBD provinsi untuk membersihkan timbunan material.

"Kejadian tanah longsor itu tidak menelan  Korban jiwa namun arus lalu lintas dari Kintamani maupun Singaraja belum bisa dilalui ketika  belum ditangani," tambah AKP Sulhadi.

Selain itu, hujan deras dan angin kencang juga mengakibatkan tembok senderan Pura Mas Manik Muncar Desa Blandingan Kintamani yang baru dibangun  setinggi 5 meter dan lebar 50 meter jebol menimpa Balai Sake 4 Pos Pecalang Desa Blandingan dan material menutupi jalan yang menuju desa Bladingan, kata Kasubag Humas Polres Bangli itu.

"Sampai saat ini jalan yang menuju Desa Blandingan sudah dibersihkan dan sudah bisa dilalui," katanya.

Bencana alam ini nihil korban jiwa dan kerugian materiil yang diperkirakan sebesar Rp.200.0000,000(Dua Ratus Juta Rupiah)

"Pada Senin pukul 10.00 wita di wilayah Desa songan tepatnya di depan Balai Banjar Songan A  terjadi banjir kiriman dari kayu padi dan munduk lantang yg diakibatkan hujan deras karena tidak adanya drainase sehingga banjir tersebut terjadi hampir setiap tahun," tambah dia.

 Air tersebut datang dari munduk lantang dan kayu padi  setinggi 50 cm mengenangi jalan raya di depan Balai banjar Desa Songan A namun tidak sampai ke rumah penduduk.
(ed)
 

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019