Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali mengapresiasi 12 siswa SMPN 3 Denpasar akan mengikuti kompetensi penelitian dalam ajang "Thailand Inventors Day 2019" di Bangkok pada 2-6 Februari mendatang.

Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra saat menerima audiensi siswa SMPN 3 Denpasar di Denpasar, Senin, memberikan apresiasi kepada seluruh siswa yang akan mengikuti kompetensi di Thailand.

"Saya berharap saat berkompetisi di Thailand untuk fokus terhadap materi lomba yang diikuti. Saya juga berharap kepada anak-anak yang berlomba memiliki inovasi dan kreativitas," ujarnya.

Dengan mengikuti lomba tersebut, Rai Mantra berharap anak-anak memiliki pengalaman yang baik. Karena dengan pengalaman tersebut menjadi tumbuh dan mandiri. Tidak hanya itu dengan kreativitas yang inovatif maka ke depan anak-anak tersebut akan menjadi orang yang hebat asal mentalnya harus diasah.

Untuk mewadahi anak-anak kreativitas maupun para peneliti, Wali Kota Rai Mantra mengaku akan menjadikan Rumah Pintar sebagai tempat peneliti muda Denpasar.

"Maka semua peneliti yang ada di Denpasar bisa berkumpul dan melakukan penelitian atau konsultasi dengan sesama teman peneliti. Jika hal ini berjalan maka Denpasar akan menjadi hebat," ujarnya.
 
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan dari SMPN 3 Denpasar, Murdana mengaku bahwa kompetensi yang diikuti anak-anak SMPN 3 Denpasar terdapat tiga judul yakni "Supercapacitor from Dried Ketapang Leaves (Terminalia catappa), Prototype of Sea Ship Body Material from the Combination of Ketapang Leaf Waste (Erythrina variegate) dan Biopolymer Made of Seaweed (Ulva lactuca) as an Artificial Bone".

Menurut dia, dari tiga judul penelitian yang paling unik adalah daun ketapang menjadi sebuah bodi kapal laut. Semua siswa ini telah maksimal melakukan penelitian, dan diharapkan hasil penelitian ini bisa memberikan hasil yang terbaik dan bermanfaat.

Murdana menegaskan pihaknya akan selalu melibatkan anak-anak dalam lomba penelitian untuk meningkatkan pengalaman dan kemampuan siswa dalam bidang penelitian khususnya dalam kompetensi inovasi produk. Selain itu dapat menambah wawasan siswa mengenai inovasi-inovasi produk yang ada di luar negeri khususnya di Thailand.

Menurutnya, SMPN 3 Denpasar sering mengikuti lomba penelitian baik tingkat nasional maupun internasional. Semua itu bisa dilakukan karena pihak sekolah selalu jeli melihat kemampuan anak-anaknya.

"Maka dari itu setiap anak selalu dilihat kompetensinya, bagi anak yang berkompetensi di bidang penelitian maka kami akan mengembangkan kreativitasnya untuk diikutkan lomba di tingkat Internasional," ujarnya.
 
Namun demikian pihaknya senantiasa menjalin kerjasama yang baik dengan Pemerintah Kota Denpasar, Dinas Pendidikan dan pembina. Selain itu usaha yang dilakukan untuk bisa mengirim anak lomba penelitian ke luar negeri adalah harus memiliki relasi atau link dengan pihak luar negeri.

"Maka kami di SMPN 3 Denpasar memegang link seluruh negara yang sering melakukan kompetensi, seperti Thailand, Singapura, Jepang, Malaysia dan India,’" ujarnya.

Seorang siswa yang mengikuti penelitian Ni Made Galuh Cakrawati  Dharma Wijaya mengaku dalam lomba itu akan menampilkan hasil penelitiannya tentang daun ketapang menjadi bodi kapal laut. Penelitiannya ini ditemukan karena melihat fenomena bahwa bodi kapal laut di Indonesia banyak di impor dari luar negeri.

Setelah melakukan penelitian dan riset di internet terungkap daun ketapang bisa dijadikan bodi kapal laut. Bahkan setelah diuji Universitas Udayana ternyata daun ketapang itu tahan benturan, tahan patah, dan bisa mengapung dan serapan airnya sangat bagus.

"Dengan mengikuti lomba ini kami optimistis untuk menang dan ada yang membeli produknya," kata Galuh Cakrawati. (ed)

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019