Jakarta (Antaranews Bali) - Prediksi kenaikan gaji yang diterbitkan oleh Korn Ferry (NYSE: KFY) mengungkapkan bahwa gaji di Indonesia diperkirakan naik 7,8 persen.
Namun setelah memperhitungkan tingkat inflasi Indonesia yang diperkirakan sebesar 4,1 persen, maka kenaikan gaji riil di Indonesia pada tahun 2019 diprediksi sebesar 3,7 persen, naik dari sebelumnya 3,4 persen tahun lalu.
“Kenaikan gaji tersebut mencerminkan optimisme di kalangan profesional bidang pengembangan SDM di Indonesia walaupun masih banyak tantangan, antara lain tantangan ekonomi, sosial dan budaya. Kalangan industri di Indonesia melihat adanya kesempatan untuk pertumbuhan bisnis," kata Stevanus Grandy Budiawan, Head of Products Group, Korn Ferry Indonesia dalam keterangan pers yang dikutip Sabtu.
Demikian pula, menurut Korn Ferry, para karyawan juga melihat kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka,” katanya.
Gaji di wilayah Asia diprediksi naik 5,6 persen, naik dari 5,4 persen pada 2018. Kenaikan gaji riil di Asia setelah memperhitungkan tingkat inflasi diperkirakan naik 2,6 persen, yang merupakan kenaikan terbesar di seluruh dunia. Namun persentase ini turun dari tahun 2018 yang mencapai 2,8 persen.
Negara-negara di Asia yang juga diprediksi mengalami kenaikan gaji dari tahun ke tahun termasuk Vietnam yang diperkirakan naik 4,8 persen dari sebelumnya 4,6 persen pada tahun 2018 dan Singapura yang diperkirakan naik 3,0 persen dari sebelumnya 2,3 persen tahun lalu.
Sebagian besar wilayah di seluruh dunia diprediksi mengalami persentase kenaikan gaji riil yang lebih rendah
Secara global, kenaikan gaji riil diprediksi hanya naik rata-rata 1,0 persen pada tahun 2019, menurun dibandingkan prediksi tahun 2018 yang mencapai 1,5 persen.
“Dengan laju inflasi yang meningkat di sebagian besar wilayah di seluruh dunia, kami memprediksi adanya penurunan kenaikan gaji riil secara global,” kata Bob Wesselkamper, Korn Ferry Global Head of Rewards and Benefits Solutions.
“Persentase kenaikan atau penurunan gaji berbeda untuk setiap jabatan atau tingkatan, industri, negara dan wilayah. Namun satu hal yang sudah pasti, yaitu karyawan rata-rata tidak memperoleh persentase kenaikan gaji seperti tahun lalu.”
Pakar konsultan gaji Korn Ferry merekomendasikan agar perusahaan-perusahaan mengambil pendekatan holistik ketika menentukan gaji.
Baca juga: UMP 2019 mengacu pada angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi
Baca juga: DPR: rencana kenaikan gaji ASN jangan bebani negara
Baca juga: Menaker: UMP 2019 naik 8,03 persen "win-win solution"
(AL)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Namun setelah memperhitungkan tingkat inflasi Indonesia yang diperkirakan sebesar 4,1 persen, maka kenaikan gaji riil di Indonesia pada tahun 2019 diprediksi sebesar 3,7 persen, naik dari sebelumnya 3,4 persen tahun lalu.
“Kenaikan gaji tersebut mencerminkan optimisme di kalangan profesional bidang pengembangan SDM di Indonesia walaupun masih banyak tantangan, antara lain tantangan ekonomi, sosial dan budaya. Kalangan industri di Indonesia melihat adanya kesempatan untuk pertumbuhan bisnis," kata Stevanus Grandy Budiawan, Head of Products Group, Korn Ferry Indonesia dalam keterangan pers yang dikutip Sabtu.
Demikian pula, menurut Korn Ferry, para karyawan juga melihat kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka,” katanya.
Gaji di wilayah Asia diprediksi naik 5,6 persen, naik dari 5,4 persen pada 2018. Kenaikan gaji riil di Asia setelah memperhitungkan tingkat inflasi diperkirakan naik 2,6 persen, yang merupakan kenaikan terbesar di seluruh dunia. Namun persentase ini turun dari tahun 2018 yang mencapai 2,8 persen.
Negara-negara di Asia yang juga diprediksi mengalami kenaikan gaji dari tahun ke tahun termasuk Vietnam yang diperkirakan naik 4,8 persen dari sebelumnya 4,6 persen pada tahun 2018 dan Singapura yang diperkirakan naik 3,0 persen dari sebelumnya 2,3 persen tahun lalu.
Sebagian besar wilayah di seluruh dunia diprediksi mengalami persentase kenaikan gaji riil yang lebih rendah
Secara global, kenaikan gaji riil diprediksi hanya naik rata-rata 1,0 persen pada tahun 2019, menurun dibandingkan prediksi tahun 2018 yang mencapai 1,5 persen.
“Dengan laju inflasi yang meningkat di sebagian besar wilayah di seluruh dunia, kami memprediksi adanya penurunan kenaikan gaji riil secara global,” kata Bob Wesselkamper, Korn Ferry Global Head of Rewards and Benefits Solutions.
“Persentase kenaikan atau penurunan gaji berbeda untuk setiap jabatan atau tingkatan, industri, negara dan wilayah. Namun satu hal yang sudah pasti, yaitu karyawan rata-rata tidak memperoleh persentase kenaikan gaji seperti tahun lalu.”
Pakar konsultan gaji Korn Ferry merekomendasikan agar perusahaan-perusahaan mengambil pendekatan holistik ketika menentukan gaji.
Baca juga: UMP 2019 mengacu pada angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi
Baca juga: DPR: rencana kenaikan gaji ASN jangan bebani negara
Baca juga: Menaker: UMP 2019 naik 8,03 persen "win-win solution"
(AL)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019