Gianyar (Antaranews Bali) – Lebih dari 300 murid Sri Chinmoy yang berasal dari 50 negara berkunjung ke Bali , 19 Januari – 10 Februari 2019 dan akan mempersembahkan konser  musik gratis, pameran lukisan, kegiatan lari perdamaian, pelatihan meditasi gratis, dan sejumlah kegiatan lainnya untuk berbagi dan memberi inspirasi bagi masyarakat Bali.

“Pameran lukisan Sri Chinmoy, kegiatan lari perdamaian, dan kegiatan lainnya yang dilakukan para murid Sri Chinmoy di Bali ini menyampaikan misi perdamaian dan kehidupan yang harmoni. Ini momen yang tepat untuk menyampaikan pesan itu  karena dunia saat ini banyak dipenuhi oleh kebencian,” kata Agung Rai, pendiri Arma Museum, dalam sambutan pameran lukisan Sri Chinmoy, di Gianyar, Rabu malam.

“Mereka datang ke Bali untuk mengapresiasi dan belajar budaya Bali karena Sri Chinmoy, spiritual asal India yang bermukim di New York, sering ke Bali dan mengatakan Bali sebagai obat kemanusiaan. Alam, kehidupan social, dan budaya Bali merupakan obat dan memberikan perdamaian. Makanya ratusan murid Sri Chinmoy datang ke Bali untuk belajar,” tambah Agung Rai.

Sri Chinmoy adalah seorang spiritual asal India yang merupakan penasehat spiritual Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) di New York, Amerika. Selain tokoh spiritual dunia, Sri Chinmoy juga adalah seniman, pelukis, komposer lagu dan olahragawan.  “Ratusan murid nya datang untuk mempererat tali persaudaraan dengan kegiatan spiritual, kebudayaan, bantuan kemanusiaan, pendidikan dan olahraga,” tambah dia.

Pameran lukisan Sri Chinmoy diadakan di Arma Museum, Ubud, Gianyar dimana ada patung Sri Chinmoy di sana, berlangsung 21-31 Januari 2019. Sri Chinmoy telah membuat ribuan lukisan yang kaya warna disebut “Jharna Kala”, air mancur kesenian yang pernah dipamerkan di Carrousel du Louvre dan Unesco di Paris, kemudian di kantor PBB New York, dan National Art Center di Ottawa, Kanada, di Olimpiade 2012 di London, dan museum Bali.

Pada Jumat, 8 Februari 2019, kelompok musim dari berbagai negara akan mempersembahkan “Song of Soul”, konser music gratis yang menampilkan karya music Sri Chinmoy yang menggugah hati sebagai bentuk rasa hormat dan rasa syukur terhadap Bali dilaksanakan di Taman Budaya Art Center di Denpasar.

Kelompok pelari Sri Chinmoy akan berkunjung ke Bali Utara tepatnya di desa Sudaji, Singaraja, Buleleng . Kelompok pelari perdamaian ini juga akan datang ke Puja Mandala, sebuah pusat lintas agama di daerah Nusa Dua, pada 31 Januari 2019, sebagai bentuk dukungan kepada Pancasila yang merupakan landasan asas antar umat beragama dan toleransi.

Kelompok pelari perdamaian Sri Chinmoy adalah sebuah lari estafet dengan api  obor yang dibawa dari satu pelari  ke pelari lainnya untuk membawa pesan persahabatan internasional dan toleransi. “Para pelari perdamaian ini akan berlari ke berbagai negara di kawasan Asia Pasifik, Amerika Latin terus ke Afrika dan ditutup di Bali pada November 2019,” kata Agung Rai.

Murid-murid Sri Chinmoy yang datang ke Bali juga akan memberikan pelatihan meditasi gratis dengan tema “Meditation : Discover Peace within” di gedung Shanti Graha jalan PB Sudirman, pada 7-12 Februari 2019.

Dr I Wayan Dibia, mantan direktur ISI Denpasar yang hadir dalam acara itu mengatakan,”Pameran lukisan ini merupakan pameran karya seni seorang tokoh spiritual yang mendedikasikan hampir seluruh hidupnya untuk berbicara tentang kedamaian, keharmonisan, kebahagian kepada dunia. Pameran lukisan Sri Chinmoy bukan hanya menampilkan ekspresi estetik saja  tapi juga ekspresi denyutan hati tentang kedamaian dunia,”.

Pewarta: Adi Lazuardi

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019