Jakarta (JACX/Antara) - Sebuah video tentang ombak tinggi dan angin kencang yang beredar di media sosial seolah-olah terjadi menjelang pergantian tahun di pusat wisata Taman Impian Ancol dan sebuah video berdurasi 30 detik yang diunggah pada 27 Desember 2018 di YouTube, yang diklaim terjadi di Marunda, Jakarta Utara, adalah sama-sama hoaks.
Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin (31/12) malam, Corporate Communications Ancol Taman Impian Rika Lestari mengatakan video yang menggambarkan terjadinya angin kencang dan ombak tinggi dan menyebutkan lokasinya di Ancol adalah informasi yang salah atau hoaks.
Rika mengatakan dari pantauan di lokasi wisata tersebut sepanjang malam pergantian tahun, suasana kondusif dan tetap diramaikan oleh pengunjung. Warga tetap beraktivitas dengan aman, nyaman tanpa gangguan.
Ia mengatakan Manajemen Ancol akan menelusuri sumber penyebar hoaks tersebut dan jika terbukti akan diproses sesuai dengan undang-undang ITE yang berlaku. Manajemen Ancol juga meminta agar video tersebut tidak disebarluaskan sehingga membuat masyarakat mendapatkan informasi yang salah.
"Kami akan menelusuri dan tindaklanjuti video hoax yang viral tersebut ke pihak yang berwajib," kata Wakil Direktur PT Taman Impian Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali.
Marunda
Dalam video berdurasi 30 detik, berjudul "Ombak besar di Marunda..." yang diunggah salah satu akun itu, nampak ombak menerjang hingga ke pelataran rumah warga. Konten tersebut juga beredar di Facebook dan WhatsApp.
Pada Senin siang, video dari channel YouTube pemilik akun telah dilihat 1.200 kali. Video yang sama juga diunggah oleh akun lainnya dan telah disaksikan 2.400 kali.
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Subdit Pengendalian Konten Internet, memastikan bahwa video itu tidak menggambarkan kondisi baru-baru ini di Marunda.
"Faktanya video tersebut bukanlah kejadian yang terjadi di Marunda, Jakarta, sebagaimana keterangan yang beredar," demikian menurut keterangan tertulis Kominfo, seperti dikutip di Jakarta, Senin (31/12).
Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa video tersebut adalah rekaman peristiwa ombak besar di Kota Tua Ampenan, Lombok dan telah diunggah di YouTube pada Mei 2016.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019
Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin (31/12) malam, Corporate Communications Ancol Taman Impian Rika Lestari mengatakan video yang menggambarkan terjadinya angin kencang dan ombak tinggi dan menyebutkan lokasinya di Ancol adalah informasi yang salah atau hoaks.
Rika mengatakan dari pantauan di lokasi wisata tersebut sepanjang malam pergantian tahun, suasana kondusif dan tetap diramaikan oleh pengunjung. Warga tetap beraktivitas dengan aman, nyaman tanpa gangguan.
Ia mengatakan Manajemen Ancol akan menelusuri sumber penyebar hoaks tersebut dan jika terbukti akan diproses sesuai dengan undang-undang ITE yang berlaku. Manajemen Ancol juga meminta agar video tersebut tidak disebarluaskan sehingga membuat masyarakat mendapatkan informasi yang salah.
"Kami akan menelusuri dan tindaklanjuti video hoax yang viral tersebut ke pihak yang berwajib," kata Wakil Direktur PT Taman Impian Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali.
Marunda
Dalam video berdurasi 30 detik, berjudul "Ombak besar di Marunda..." yang diunggah salah satu akun itu, nampak ombak menerjang hingga ke pelataran rumah warga. Konten tersebut juga beredar di Facebook dan WhatsApp.
Pada Senin siang, video dari channel YouTube pemilik akun telah dilihat 1.200 kali. Video yang sama juga diunggah oleh akun lainnya dan telah disaksikan 2.400 kali.
Kementerian Komunikasi dan Informatika, Subdit Pengendalian Konten Internet, memastikan bahwa video itu tidak menggambarkan kondisi baru-baru ini di Marunda.
"Faktanya video tersebut bukanlah kejadian yang terjadi di Marunda, Jakarta, sebagaimana keterangan yang beredar," demikian menurut keterangan tertulis Kominfo, seperti dikutip di Jakarta, Senin (31/12).
Setelah dilakukan penelusuran, diketahui bahwa video tersebut adalah rekaman peristiwa ombak besar di Kota Tua Ampenan, Lombok dan telah diunggah di YouTube pada Mei 2016.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2019