Tana Toraja (Antaranews Bali) - Presiden Joko Widodo menyampaikan duka cita mendalam atas bencana tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan, dan Serang.
"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam, kepada korban di Banten, di Serang, Pandeglang. Semoga yang ditinggalkan diberikan kesabaran," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah menghadiri Perayaan Natal Oikumene Tanah Toraja di Bundaran Kolam Makale, Kabupaten Tana Toraja Sulsel, Minggu.
Sesaat setelah menerima laporan terkait bencana yang terjadi, Presiden mengatakan ia sudah memerintahkan ke segenap jajarannya untuk segera bergerak di lapangan sesuai tugas dan kewenangannya.
Sampai saat ini, Presiden menegaskan masih terus memantau dan menanti laporan langsung dari lapangan.
"Tadi pagi sudah saya perintahkan ke Kepala BNPB, Mensos, Panglima, dan semua sudah bergerak di lapangan," katanya.
Presiden mengaku masih terus mendapatkan update informasi tentang jumlah korban yang meninggal, hilang, dan luka-luka atas peristiwa tersebut.
Intinya, ia menambahkan, Pemerintah ingin ada masa tanggap darurat dioptimalkan dengan sebaik-baiknya di lapangan.
"Kita ingin ada tanggap darurat ini dikerjakan di lapangan dengan cepat dan sebaik-baiknya," katanya.
Baca juga:
Korban jiwa tsunami Selat Sunda bertambah jadi 43 orang
BMKG keluarkan peringatan gelombang tinggi hingga 25 Desember
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam, kepada korban di Banten, di Serang, Pandeglang. Semoga yang ditinggalkan diberikan kesabaran," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah menghadiri Perayaan Natal Oikumene Tanah Toraja di Bundaran Kolam Makale, Kabupaten Tana Toraja Sulsel, Minggu.
Sesaat setelah menerima laporan terkait bencana yang terjadi, Presiden mengatakan ia sudah memerintahkan ke segenap jajarannya untuk segera bergerak di lapangan sesuai tugas dan kewenangannya.
Sampai saat ini, Presiden menegaskan masih terus memantau dan menanti laporan langsung dari lapangan.
"Tadi pagi sudah saya perintahkan ke Kepala BNPB, Mensos, Panglima, dan semua sudah bergerak di lapangan," katanya.
Presiden mengaku masih terus mendapatkan update informasi tentang jumlah korban yang meninggal, hilang, dan luka-luka atas peristiwa tersebut.
Intinya, ia menambahkan, Pemerintah ingin ada masa tanggap darurat dioptimalkan dengan sebaik-baiknya di lapangan.
"Kita ingin ada tanggap darurat ini dikerjakan di lapangan dengan cepat dan sebaik-baiknya," katanya.
Baca juga:
Korban jiwa tsunami Selat Sunda bertambah jadi 43 orang
BMKG keluarkan peringatan gelombang tinggi hingga 25 Desember
(AL)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018