Denpasar (Antaranews Bali) - Bank Indonesia mendorong pengembangan bisnis rintisan atau "start up" berbasis digital di Bali yang diharapkan memberi dampak terhadap usaha kecil menengah sesuai dengan potensi daerah yang bergerak di sektor pariwisata. 
     
"Potensi industri digital di Indonesia memang tidak dapat dipandang sebelah mata. Ada sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia saat ini," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana di Denpasar, Senin. 
     
Ketika membuka seminar nasional Pengembangan Pariwisata di Era Ekonomi Digital, Causa menambahkan bentuk dukungan bank sentral itu di antaranya mengadakan lomba "start up" berbasis ekonomi digital yang telah menghasilan 10 finalis.
     
Mereka sebagian besar bergerak dalam pengembangan aplikasi yang mendukung pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali. 
     
Causa mengharapkan mereka mampu menangkap peluang mengingat potensi industri digital di Tanah Air yang tergolong besar itu menjadi modal untuk bisnis aplikasi teknologi digital dan perdagangan dalam jaringan. 
     
Sementara itu Kepala Grup Teknologi Finansial, Kerjasama dan Komunikasi Sistem Pembayaran Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Erwin Haryono mengatakan dalam mendukung inovasi, bank sentral itu menyediakan wadah inovasi.

Ia menjelaskan wadah inovasi bagi "start-up" yang ingin melakukan uji coba produk, layanan, teknologi, dan atau model bisnisnya dalam ruang lingkup terbatas yang disebut dengan "Regulatory Sandbox". 
     
Di sisi lain, pelaku "start up" atau Penyelenggara Teknologi Finansial itu diwajibkan untuk melakukan pendaftaran ke Bank Indonesia sebagai syarat untuk memantau perkembangan Teknologi Finansial Bank Indonesia. 
     
BI  juga berupaya untuk meningkatkan porsi ekonomi dan keuangan digital terhadap Produk Domestik Bruto dengan inisiatif mengangkat pelaku UMKM dalam wadah perdagangan digital. 
     
"Ke depannya, diharapkan UMKM baik dari sektor formal maupun informal, hingga pedagang kaki lima, dapat menjual produknya melalui platform 'e-commerce' dan melakukan transaksi secara non-tunai," katanya.

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018