Denpasar (Antaranews Bali) - Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Provinsi Bali Dewa Gede Agung Lidartawan mengharapkan keberanian para mahasiswa dan pelajar SMA untuk terlibat anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) GUNA menyukseskan Pemilu 2019.
    
"Kami memerlukan 80 ribu anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) se-Bali, tapi belum ada yang tertarik, apalagi di wilayah Kuta, Kabupaten Badung masyarakat lebih memilih bisnis. Karena itu para mahasiswa dan pelajar yang hadir pada acara dialog ini supaya terlibat sebagai KPPS," kata Lidartawan pada acara dialog "Gerakan Cerdas Memilih" dengan tema "Pemilih Itu Juara Wujud Bela Negara" di halaman RRI Denpasar, Bali, Rabu.
    
Ia mengatakan keberadaan KPPS merupakan garda terdepan untuk terwujudnya gelaran demokrasi yang lancar dan demokratis. Harus diawali dari perangkat terbawah.
    
"Gerakan cerdas dalam berdemokrasi harus diawali dari bawah (masyarakat), sehingga pemilu yang akan datang lebih berkualitas," ucapnya.
    
Lidartawan lebih lanjut mengharapkan kepada pemilih pemula, yakni kaum pelajar dan mahasiswa/mahasiswi pada Pemilu mendatang untuk datang ke tempat pemunggutan suara (TPS) untuk menggunakan hak suaranya.
    
"Sebagai kewajiban warga negara pada pemilu mendatang adalah menggunakan hak suaranya secara benar dan cerdas memilih pemimpin yang dianggap mampu membawa bangsa Indonesia lebih baik," ujarnya.
    
Di tempat sama, Ketua Umum Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, mengajak mahasiswa dan pelajar untuk cerdas memilih, sekaligus menghindari iming-iming untuk menentukan pilihan.
    
Ia mengajak menghindari calon yang  tidak mengedepankan NKRI, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.  Calon harus yang berkarakter luhur dan ber-ideologi Pancasila, dan cerdas.
    
"Kami mengharapkan kepada seluruh masyarakat Indonesia memilih pemimpin harus dengan hati nurani, dan melihat rekam jejak mereka. Jangan memilih calon pemimpin yang radikal," ucapnya.
    
Sementara itu, Dirjen IKP Kementerian Komunikasi dan Informatika Rosarita Niken Widiastuti mengingatkan undangan yang hadir khususnya mahasiswa dan pelajar untuk mengedepan kecerdasan dalam bertindak terutama  memanfaatkan media sosial.
    
"Guna menghindari pelanggaran terkait Undang-Undangan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), maka jangan sampai jari kita lebih cepat dari pikiran," ujarnya.
    
Pada kesempatan tersebut, juga diselenggarakan lomba pidato dan yel-yel "Pemilih itu Juara Wujud Bela Negara", yang diikuti Stikes Bina Usada Bali, Stisipol Wirabhakti Denpasar, IHDN Denpasar, Universitas Saraswati Denpasar, SMK Pariwisata Harapan Denpasar, Stikes Bali dan IKIP PGRI Bali.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018