Denpasar (Antaranews Bali) - Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra mengharapkan Gerakan Pramuka di daerah itu dapat berperan aktif untuk menyelamatkan generasi muda terbebas dari penyalahgunaan narkoba.
"Kami memahami betul bahwa narkoba memiliki efek yang sangat jahat untuk generasi kita. Oleh karena itu, kita harus lakukan upaya bersama untuk mencegah agar generasi kita jangan sampai terkena narkoba," kata Dewa Indra saat membuka Orientasi Relawan Pramuka Anti Narkoba Tahun 2018, di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, Pramuka sebagai sebuah gerakan yang memiliki tujuan mulia untuk membangun generasi muda agar memiliki karakter yang baik, maka Gerakan Pramuka Provinsi Bali hendaknya bisa menjadi pelopor dalam upaya untuk mencegah penggunaan "barang haram" tersebut oleh generasi muda.
Melalui orientasi ini, Pramuka diharapkan menjadi komponen pertama yang bebas dari narkoba, setelah itu baru memengaruhi lingkungannya.
"Maka Pramuka harus dibekali dulu tentang apa itu narkoba, apa bahayanya, apa efek negatifnya kemudian bagaimana cara menghindarinya. Setelah mereka paham maka mereka yang lebih dahulu menghindari dirinya dari narkoba," ucapnya yang juga Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali itu.
Kegiatan yang dihadiri 90 orang anggota Gerakan Pramuka dari seluruh Kwartir Cabang Pramuka se-Bali ini merupakan tindak lanjut perjanjian kerja sama antara Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali dengan Pramuka Kwarda Bali.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua DPW Gerakan Anti Narkoba Nasional (GANNAS) Provinsi Bali Yusdiana MY dan narasumber dari BNN Provinsi Bali. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Kami memahami betul bahwa narkoba memiliki efek yang sangat jahat untuk generasi kita. Oleh karena itu, kita harus lakukan upaya bersama untuk mencegah agar generasi kita jangan sampai terkena narkoba," kata Dewa Indra saat membuka Orientasi Relawan Pramuka Anti Narkoba Tahun 2018, di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, Pramuka sebagai sebuah gerakan yang memiliki tujuan mulia untuk membangun generasi muda agar memiliki karakter yang baik, maka Gerakan Pramuka Provinsi Bali hendaknya bisa menjadi pelopor dalam upaya untuk mencegah penggunaan "barang haram" tersebut oleh generasi muda.
Melalui orientasi ini, Pramuka diharapkan menjadi komponen pertama yang bebas dari narkoba, setelah itu baru memengaruhi lingkungannya.
"Maka Pramuka harus dibekali dulu tentang apa itu narkoba, apa bahayanya, apa efek negatifnya kemudian bagaimana cara menghindarinya. Setelah mereka paham maka mereka yang lebih dahulu menghindari dirinya dari narkoba," ucapnya yang juga Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Bali itu.
Kegiatan yang dihadiri 90 orang anggota Gerakan Pramuka dari seluruh Kwartir Cabang Pramuka se-Bali ini merupakan tindak lanjut perjanjian kerja sama antara Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali dengan Pramuka Kwarda Bali.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua DPW Gerakan Anti Narkoba Nasional (GANNAS) Provinsi Bali Yusdiana MY dan narasumber dari BNN Provinsi Bali. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018