Nusa Dua, Bali (Antaranews Bali) - Pihak keluarga Jusup Maruta Cayadi yang disebut "crazy rich surabayan" mengklarifikasi pemberitaan "hoaks" di media sosial terkait pernikahan anaknya dengan Clarissa Wang yang tergolong super mewah.

"Ada beberapa pemberitaan yang perlu saya klarifikasi, dimana saya dari keluarga sederhana sekali," kata Rendra Tjahjadi yang merupakan ayah kandung Jusup Maruta Cayadi yang disebut "crazy rich surabayan", saat menggelar konferensi pers di Hotel Mulia Resort, Jumat.

Pihak keluarga mengklarifikasi pemberitaan yang menyebutkan ada 5.000 tamu undangan yang akan hadir, karena pibak keluarga hanya mengundang 450 tamu, terkait informasi hadiah lima unit Jaguar dan koin emas untuk tamu pihak keluarga menampik pemberitaan itu. Namun, pihaknya membenarkan mengundang band Michael Learns to Rock (MLTR) yang berasal dari Denmark itu.

"Di dalam acara nanti akan ada kegiatan penggalian sumbangan untuk korban bencana di Lombok, Bali, Palu, Donggala yang akan diserahkan kepada pihak yang berwenang," katanya.

Terkait pemberitaan adanya kegiatan pra wedding di lima benua, pihaknya mengatakan foto yang beredar di media sosial merupaka kumpulan kegiatan keluarga dalam setahun, yakni liburan pada saat lebaran dan Natal.

"Foto itu kumpulan dari kegiatan keluarga yang berlibur keluar negeri setahun dua kali," ujarnya.

Namun, pihaknya membenarkan bahwa dalam acara pesta perkawinan nanti ada kuliner khas lima benua. Makanan tersebut dipilih sesuai menu yang kebetulan ada di hotel dan selera keluarga.

Selain itu, pihak keluarganya mengaku tertekan tentang sejumlah video yang beredar tanpa seizin pihak keluarga. "Ada niat terbesit untuk membatallan perkawinan ini. Namun, karena dukungan teman-teman dan keluarga, saya lanjutkan. Sekali lagi saya mohon perkawinan anak saya dapat berlangsung dengan baik," katanya.

Sementara itu, Kapolresta Denpasar, AKBP Rusdi Setiawan membenarkan adanya permohonan dari kedua mempelai untuk meminta kepolisian melakukan pengamanan di lokasi acara pada 7 November 2018, dimana kami keluarkan rekomendasi untuk pengamanannya pada 22 November 2018.

"Ya, sebanyak 65 orang personel bertugas mengkroscek orang-orang yang masuk ke lokasi acara atau di luar lokasi acara dan ditambah 37 Orang PJR Polda Bali untuk patroli jalan setempat," katanya.

Untuk prosedur tetap pengamananya, lanjut Rusdi, tetap meminta personel dilapangan mengkroscek tas tamu dengan menggunakan mesin x-ray dan memantau orang mencurigakan.

"Pengamanan mobil tamu undangan juga diperiksa dan mobil pengantin juga akan dilakukan pengawalan oleh anggota PJR," katanya.

Ia menegaskan, siapa pun yang meminta pengamanan kepada polisi, maka pasti dibantu untuk menerjunkan anggota ke lokasi acara.

"Jumlah personel yang dikerahkan dalam pengamanan ini melihat dari pengunjung yang akan hadir dalam pernikahan itu. Kalau datangnya ribuan, ya pasti personelnya lebih banyak lagi," ujarnya.

Pengamanan lokasi acara dilakukan satu hari sebelum acara berlangsung dan kepolisian terlebih dahulu melakukan monitoring wilayah dengan jajaran intel untuk melihat ada tidaknya gejala tindak pidana saat kegiatan berlangsung.

Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018