Singaraja (Antaranews Bali) - Lima orang dari internal Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Buleleng, Bali, tercatat mendaftar bakal calon (balon) Rektor Undiksha periode 2019-2023 hingga pendaftaran berakhir pada Kamis (29/11).

"Lima bakal calon yang mendaftar adalah Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd (rektor petahana), Dr. I Gusti Ngurah Pujawan, M.Kes., (Wakil Rektor III), Dr. I Gusti Lanang Agung Parwata, S.Pd., M.Kes (Kepala Unit Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Mahasiswa), Dr. I Gede Sudirtha, S.Pd.,M.Pd (Dekan Fakultas Teknik dan Kejuruan/FTK) serta Prof. Dr. I Gede Astra Wesnawa (Ketua LPPM Undiksha)," kata staf Humas Undiksha, Putu Sosiawan, di Singaraja, Buleleng, Jumat.

Menurut Sosiawan, sejak pendaftaran dibuka pada 13 November lalu, I Nyoman Jampel tercatat menjadi bakal calon yang pertama datang ke sekretariat panitia, sekitar pukul 12.10 Wita dan langsung menyerahkan berkas.

"Dengan adanya lima pendaftar ini, panitia tidak lagi melakukan perpanjangan waktu pendaftaran, sebab sudah lebih dari empat pendaftar, sesuai syarat minimal, karena itu panitia akan langsung melaksanakan seleksi administrasi," katanya.

Ia menjelaskan seleksi administrasi akan dimulai dari 30 November sampai 7 Desember, lalu hasil penjaringan bakal calon diumumkan pada 14 Desember. "Pada kontestasi perebutan kursi rektor ini, panitia juga telah menyurati ratusan perguruan tinggi di Indonesia untuk memberikan kesempatan mengikuti pendaftaran," katanya.

Secara terpisah, Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd mengatakan ikut mendaftar sebagai rektor untuk periode berikutnya dengan komitmen yang sama dengan pendaftaran pada periode pertama pada tiga tahun lalu.

"Saya memang mendaftar ini adalah sebagaimana komitmen seperti saat mendaftar tiga tahun lalu. Ingin melanjutkan apa yang telah kita gagas bersama-sama semua komponen Undiksha," katanya.

Calon petahana itu mengaku sudah melakukan persiapan dalam menghadapi lawannya nanti melalui visi-misi yang menjadi roh untuk membangun perguruan tinggi dalam beberapa tahun kedepan.

"Visi-misi itu harus dilampirkan saat pendaftaran. Visi saya dalam empat tahun kedepan bisa mewujudkan visi yang ditetapkan oleh lembaga, yaitu menjadi universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hta Karana di Asia pada tahun 2045. Saya berharap bisa terwujud sebelum itu," katanya.

Dalam menghadapi pemilihan ini, Jampel mengatakan tidak membentuk tim khusus. Ia membiarkan prosesnya berjalan seperti air, berusaha yang terbaik, tanpa harus membentuk tim-tim untuk memantapkan ini.

Baginya, semua komponen Undiksha adalah timnya. Karena  selama menjabat tiga tahun, semua civitas itu telah mendukung dan sangat berkomitmen terhadap apa yang menjadi visi terdahulu untuk mencapai visi lembaga.

"Itu yang saya pahami. Itu yang saya lihat. Astungkara bisa seperti itu. Saya tidak apa-apa. Kalau ada lebih baik, monggo," tegasnya.

Sementara itu, calon lain Dr. I Gede Sudirtha, S.Pd.,M.Pd mengakui keikutsertaannya dalam pendaftaran itu tak lain karena ingin turut membangun Undiksha semakin baik. "Kalau sekarang Undiksha sudah luar biasa sekali. Saya hanya ingin ikut membangun," katanya. (ed)

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018