Denpasar (Antaranews Bali) - DPRD Provinsi Bali menerima pengurus Yayasan Dwijendra Denpasar, terkait terjadinya kisruh pasca-pergantian ketua yayasan tersebut yang mengakibatkan aktivitas belajar mengajar terganggu.
     
"Kami prihatin dengan masalah ini, Yayasan Dwijendra yang dibangun oleh pendiri dan tetua kita dengan harapan mampu memajukan dunia pendidikan, malah seperti ini jadinya," kata Ketua Komisi IV DPRD Bali Nyoman Parta di Denpasar, Rabu.
     
Menurut politikus asal Desa Guwang, Kabupaten Gianyar, bahwa persoalan tersebut sangat tidak mencerminkan pendidikan yang baik. Apalagi, sampai memberhentikan kegiatan belajar mengajar di lingkungan  yayasan tersebut pekan ini. 
     
"Dengan kondisi seperti ini, sangat tidak berpihak pada pendidikan. Sehingga anak-anak maupun mahasiswa merasa terganggu akibat konflik internal yayasan itu," ucapnya.
     
Akibat konflik itu, , semua pihak merasa prihatin. Sebab yang jadi korban adalah anak-anak sekolah dan mahasiswa. "Apa yang terjadi di yayasan tersebut sudah jelas tidak mendidik. Polemik internal yayasan, malah membuat proses belajar mengajar terganggu, bahkan saya mendapatkan informasi perkuliahan distop sementara," ujarnya.
     
Parta mengharapkan persoalan apapun yang menimpa Yayasan Dwijendra, jangan sampai mengganggu ataupun menghentikan kegiatan pendidikan. 
     
"Kami meminta, tidak ada alasan lagi untuk menghentikan perkuliahan. Proses pendidikan mesti berjalan, jangan sampai dihentikan. Kami tidak mau proses belajar mengajar terganggu dengan polemik ini," ujarnya.
     
Politikus PDIP itu, meminta kepada semua pihak yang berpolemik agar bersikap dewasa dan kepala dingin dalam menyelesaikan masalah. Apalagi, masalah menyangkut pendidikan. 
     
"Selesaikan dengan dewasa, demi dunia pendidikan Bali, demi Yayasan Dwijendra. Bagaimana para tetua Bali yang sangat perhatian dengan pendidikan membangun yayasan ini, sekarang untuk merawat saja malah sampai ribut-ribut," katanya.
     
Sementara itu, Ketua Yayasan Dwijendra Denpasar yang baru, Ketut Wirawan meminta mencarikan jalan keluar terkait terjadinya kisruh pasca digantinya Ketua Yayasan Made Sumitra Chandra Jaya.
     
"Kami minta kepada anggota DPRD Bali membantu mencarikan jalan keluar, sehingga persoalan tersebut kembali kondusif. Dan proses belajar mengajar berjalan seperti biasa," katanya.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018