Denpasar (Antaranews Bali) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster berpandangan seorang ibu mempunyai peranan penting menjadi "benteng" kesehatan keluarga karena setiap hari mengurus kebersihan rumah dan memperhatikan gizi keluarga.
"Jadi, bangsa ini akan mempunyai penerus yang berprestasi tak lain karena berkat ibu juga," kata istri orang nomor satu di Bali itu dalam talk show bertajuk "Penguatan Kelompok Binaan Sasaran untuk Mendukung Germas" di Denpasar, Sabtu.
Selain itu, Suastini Koster juga mengharapkan gebrakan pemerintah dalam mengedukasi warga untuk menerapkan gaya hidup sehat. Anggaran kesehatan yang besar harusnya diperuntukkan untuk mencegah penyakit, seperti sosialisasi untuk hidup sehat.
"Bayangkan triliunan anggaran kita dipakai untuk mengobati masyarakat yang terkena penyakit berat, jika digunakan untuk mengedukasi, saya kira hasilnya akan lebih efektif," ujarnya.
Untuk ke depan, Suastini Koster juga mengharapkan Germas ini bisa menjadi pioner dalam menerapkan gaya hidup sehat. Gerakan ini harus terus disosialisasikan hingga ke pelosok, karena negara yang maju salah satunya ditopang oleh masyarakat yang sehat. "Kita berdayakan masyarakat untuk menjaga kesehatan diri, keluarga serta kebersihan lingkungan, agar tercipta masyarakat sehat serta negara yang kuat," ucapnya.
Sementara itu, pembicara lainnya, yang juga binaragawan Ade Rai menyayangkan kecerdasan masyarakat untuk hidup sehat masih kurang, padahal kecerdasan kebersihan mereka cukup tinggi.
"Ambil contoh ketika ditanya siapa yang sudah mandi atau gosok gigi tiap hari semua pasti mengacungkan tangan, tapi ketika ditanya siapa yang sudah olah raga setiap hari, lebih banyak yang tidak," ujarnya. Ia menambahkan, mandi dan gosok gigi baik untuk gigi dan tubuh kita, namun olahraga akan sangat baik untuk jantung, paru-paru dan organ dalam lainnya.
Untuk itu, Ade Rai mengharapkan Germas ini bisa mengajak masyarakat untuk mau bahkan mencintai olah raga. "Masyarakat Bali sudah mempunyai konsep adiluhung tentang menjaga lingkungan yang terkandung dalam konsep Tri Hita Karana, tinggal mengimplementasikannya. Saya yakin dari lingkungan yang bersih akan tercipta juga masyarakat yang sehat," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bali Ketut Lihadnyana mengharapakan Germas ini bisa mengajak masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari. "Saya yakin, jika itu dilakukan bisa menjaga kesehatan dan imun kita,"kata Lihadnyana.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa persentase konsumsi buah dan sayur masyarakat masih rendah, untuk itu diperlukan aksi Germas dalam mendorong minat masyarakat untuk mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari.
Lihadnyana juga sepakat akan pentingnya tindakan promotif dan preventif tentang lingkungan yang bersih, demi mewujudkan masyarakat yang sehat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Jadi, bangsa ini akan mempunyai penerus yang berprestasi tak lain karena berkat ibu juga," kata istri orang nomor satu di Bali itu dalam talk show bertajuk "Penguatan Kelompok Binaan Sasaran untuk Mendukung Germas" di Denpasar, Sabtu.
Selain itu, Suastini Koster juga mengharapkan gebrakan pemerintah dalam mengedukasi warga untuk menerapkan gaya hidup sehat. Anggaran kesehatan yang besar harusnya diperuntukkan untuk mencegah penyakit, seperti sosialisasi untuk hidup sehat.
"Bayangkan triliunan anggaran kita dipakai untuk mengobati masyarakat yang terkena penyakit berat, jika digunakan untuk mengedukasi, saya kira hasilnya akan lebih efektif," ujarnya.
Untuk ke depan, Suastini Koster juga mengharapkan Germas ini bisa menjadi pioner dalam menerapkan gaya hidup sehat. Gerakan ini harus terus disosialisasikan hingga ke pelosok, karena negara yang maju salah satunya ditopang oleh masyarakat yang sehat. "Kita berdayakan masyarakat untuk menjaga kesehatan diri, keluarga serta kebersihan lingkungan, agar tercipta masyarakat sehat serta negara yang kuat," ucapnya.
Sementara itu, pembicara lainnya, yang juga binaragawan Ade Rai menyayangkan kecerdasan masyarakat untuk hidup sehat masih kurang, padahal kecerdasan kebersihan mereka cukup tinggi.
"Ambil contoh ketika ditanya siapa yang sudah mandi atau gosok gigi tiap hari semua pasti mengacungkan tangan, tapi ketika ditanya siapa yang sudah olah raga setiap hari, lebih banyak yang tidak," ujarnya. Ia menambahkan, mandi dan gosok gigi baik untuk gigi dan tubuh kita, namun olahraga akan sangat baik untuk jantung, paru-paru dan organ dalam lainnya.
Untuk itu, Ade Rai mengharapkan Germas ini bisa mengajak masyarakat untuk mau bahkan mencintai olah raga. "Masyarakat Bali sudah mempunyai konsep adiluhung tentang menjaga lingkungan yang terkandung dalam konsep Tri Hita Karana, tinggal mengimplementasikannya. Saya yakin dari lingkungan yang bersih akan tercipta juga masyarakat yang sehat," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Bali Ketut Lihadnyana mengharapakan Germas ini bisa mengajak masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari. "Saya yakin, jika itu dilakukan bisa menjaga kesehatan dan imun kita,"kata Lihadnyana.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa persentase konsumsi buah dan sayur masyarakat masih rendah, untuk itu diperlukan aksi Germas dalam mendorong minat masyarakat untuk mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari.
Lihadnyana juga sepakat akan pentingnya tindakan promotif dan preventif tentang lingkungan yang bersih, demi mewujudkan masyarakat yang sehat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018