Badung (Antaranews Bali) - Kegiatan "Indonesia Tourism Outlook 2019" yang diselenggarakan "Estepers" atau forum alumni Sekolah Pariwisata Bali, membahas sejumlah isu terkait pengembangan sektor pariwisata dari berbagai aspek
"Tujuan dari seminar ini adalah untuk memberikan sumbangsih kepada industri pariwisata di Indonesia dan membangun dunia pariwisata yang memiliki nilai tinggi," ujar Ketua Indonesia Tourism Outlook 2019, I Made Ramia Adnyana, disela kegiatan yang diselenggarakan di Nusa Dua, Jumat.
Ia mengatakan, seminar tersebut menyajikan berbagai informasi, data dan gambaran terkini dan masa datang tentang pekembangan industri pariwisata dengan menghadirkan sejumlah narasumber.
Narasumber tersebut diantaranya adalah,Tenaga Ahli bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata Kemenpar, I Gde Pitana, akademisi dan praktisi bisnis, Rhenald Kasali, pengamat ekonomi Faisal Basri dan sejumlah pembicara lain.
"Kami juga mendiskusikan sejumlah hal terkait upaya-upaya terobosan yang akan dilakukan bersama-sama oleh pemerintah dan pelaku pariwisata guna membangun dunia pariwisata dan pelaksanaan pemasaran dan operasi pariwisata Indonesia yang berkelanjutan," katanya.
Selain untuk menjajaki peluang dan tantangan pariwisata pada tahun 2019, menurutnya, kegiatan itu juga bertujuan untuk meyakinkan pelaku pariwisata agar dapat lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai perubahan yang akan terjadi di tahun mendatang.
"Selain seminar, kegiatan ini juga menyelenggarakan pameran pariwisata yang diikuti oleh sejumlah industri perhotelan, agen perjalanan dan sejumlah sektor pendukung pariwisata di Indonesia," ujar Ramia Adnyana.
Sementara itu, Tenaga Ahli bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata Kemenpar, I Gde Pitana, menjelaskan, kegiatan "outlook" itu merupakan suatu cara dan mekanisme untuk melihat dan memprediksi bagaimana masa depan sektor pariwisata.
"Manfaatnya, kami ingin melakukan strategi bisnis dan pemasaran kedepan, sehingga kami tetap bisa "sustainable". Ketika kami melihat 'outlook' kedepan, kami melihat berbagai komponen dalam suatu sistem pariwsata. Seperti dari segi destinasi, produk dan pasar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Tujuan dari seminar ini adalah untuk memberikan sumbangsih kepada industri pariwisata di Indonesia dan membangun dunia pariwisata yang memiliki nilai tinggi," ujar Ketua Indonesia Tourism Outlook 2019, I Made Ramia Adnyana, disela kegiatan yang diselenggarakan di Nusa Dua, Jumat.
Ia mengatakan, seminar tersebut menyajikan berbagai informasi, data dan gambaran terkini dan masa datang tentang pekembangan industri pariwisata dengan menghadirkan sejumlah narasumber.
Narasumber tersebut diantaranya adalah,Tenaga Ahli bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata Kemenpar, I Gde Pitana, akademisi dan praktisi bisnis, Rhenald Kasali, pengamat ekonomi Faisal Basri dan sejumlah pembicara lain.
"Kami juga mendiskusikan sejumlah hal terkait upaya-upaya terobosan yang akan dilakukan bersama-sama oleh pemerintah dan pelaku pariwisata guna membangun dunia pariwisata dan pelaksanaan pemasaran dan operasi pariwisata Indonesia yang berkelanjutan," katanya.
Selain untuk menjajaki peluang dan tantangan pariwisata pada tahun 2019, menurutnya, kegiatan itu juga bertujuan untuk meyakinkan pelaku pariwisata agar dapat lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai perubahan yang akan terjadi di tahun mendatang.
"Selain seminar, kegiatan ini juga menyelenggarakan pameran pariwisata yang diikuti oleh sejumlah industri perhotelan, agen perjalanan dan sejumlah sektor pendukung pariwisata di Indonesia," ujar Ramia Adnyana.
Sementara itu, Tenaga Ahli bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata Kemenpar, I Gde Pitana, menjelaskan, kegiatan "outlook" itu merupakan suatu cara dan mekanisme untuk melihat dan memprediksi bagaimana masa depan sektor pariwisata.
"Manfaatnya, kami ingin melakukan strategi bisnis dan pemasaran kedepan, sehingga kami tetap bisa "sustainable". Ketika kami melihat 'outlook' kedepan, kami melihat berbagai komponen dalam suatu sistem pariwsata. Seperti dari segi destinasi, produk dan pasar," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018