Jakarta (ANTARA/JACX) - Video yang memperlihatkan air terjun Sedudo di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, berubah warna menjadi hitam tersebar luas di media sosial dan aplikasi pesan singkat.
Video berdurasi kurang dari dua menit yang memperlihatkan air terjun menghitam itu pun mengundang tanya dari para warganet. Mereka, di antaranya menyebut bahwa "aliran air terjun berubah menjadi aliran pasir terjun", dan ada pula yang mempertanyakan apakah peristiwa tersebut merupakan tanda-tanda kiamat.
Perubahan warna air terjun Sedudo, menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, akibat material abu bekas kebakaran hutan.
"Berubahnya warna hitam air terjun Sedudo di Nganjuk Jawa Timur bukan aliran pasir. Tetapi material abu bekas kebakaran hutan saat kemarau sebelumnya," ujar Sutopo lewat akun Twitternya @Sutopo_PN.
Hujan di bagian hulu, jelasnya, menghanyutkan material kebakaran hutan sehingga debit air tersebut berwarna hitam. "Kejadian hanya sesaat," kata Sutopo, Rabu.
Sementara itu Kepala Bagian Humas Masyarakat Pemerintah Kabupaten Nganjuk Agus Irianto juga menjelaskan bahwa perubahan warna air terjun dari jernih menjadi hitam bukan karena pasir.
"Jadi akibat kemarau panjang dan Kabupaten Nganjuk diberi rahmat Tuhan hujan dengan intensitas sedang, di pegununungan ada sampah, daun yang terbakar terbawa air sampai larut dan mencemari aliran air di Sedudo (air terjun Sedudo)," ujar Agus Irianto di Nganjuk. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Video berdurasi kurang dari dua menit yang memperlihatkan air terjun menghitam itu pun mengundang tanya dari para warganet. Mereka, di antaranya menyebut bahwa "aliran air terjun berubah menjadi aliran pasir terjun", dan ada pula yang mempertanyakan apakah peristiwa tersebut merupakan tanda-tanda kiamat.
Perubahan warna air terjun Sedudo, menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, akibat material abu bekas kebakaran hutan.
"Berubahnya warna hitam air terjun Sedudo di Nganjuk Jawa Timur bukan aliran pasir. Tetapi material abu bekas kebakaran hutan saat kemarau sebelumnya," ujar Sutopo lewat akun Twitternya @Sutopo_PN.
Hujan di bagian hulu, jelasnya, menghanyutkan material kebakaran hutan sehingga debit air tersebut berwarna hitam. "Kejadian hanya sesaat," kata Sutopo, Rabu.
Sementara itu Kepala Bagian Humas Masyarakat Pemerintah Kabupaten Nganjuk Agus Irianto juga menjelaskan bahwa perubahan warna air terjun dari jernih menjadi hitam bukan karena pasir.
"Jadi akibat kemarau panjang dan Kabupaten Nganjuk diberi rahmat Tuhan hujan dengan intensitas sedang, di pegununungan ada sampah, daun yang terbakar terbawa air sampai larut dan mencemari aliran air di Sedudo (air terjun Sedudo)," ujar Agus Irianto di Nganjuk. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018