Badung (Antaranews) - Sebanyak 80 pengusaha memrriahkan ajang "Legian Beach Festival (LBF) ke-11" untuk mempromosikan kepada masyarakat lokal dan wisatawan di Pantai Legian, Kabupaten Badung, Bali mulai 8-12 Nopember 2018.
Ketua Panitia Pelaksana LBF 2018 Nyoman Sarjana di Legian, Badung, Kamis malam, mengatakan kegiatan tersebut selain menampilkan seni dan budaya, juga ada pameran yang diikuti 80 tenan, baik dari perusahaan hotel maupun usaha, mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Pesertanya lebih banyak dari UMKM lokal atau dari desa setempat. Namun juga ada juga tenan tersebut dari perusahaan-perusahaan lain, seperti hotel dan restoran," ujarnya.
Ia mengatakan keterlibatan dari LBF tersebut sepenuhnya dari Desa Adat Legian. Karena tujuannya adalah memperkenalkan seni budaya Bali, khususnya yang berkembang di wilayah Legian.
"Ditengah ingar-bingarnya wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, kami ingin juga menyuguhkan potensi seni budaya yang tetap lestari di Legian. Dengan demikian wisatawan pun lebih mengenal, bahwa Legian tetap melestarikan budaya masyarakat setempat," ucap Sarjana yang juga alumni pascasarjana IHDN Denpasar.
Sarjana mengatakan selain pameran yang diisi oleh para tenan tersebut, setiap harinya juga ada kegiatan seni dan budaya. Termasuk juga musik yang selama ini memiliki fans yang cukup banyak dikalangan anak muda, seperti Jony Agung.
"Jadi selama ajang LBF tersebut, berbagai kegiatan akan diisi oleh para pemuda Desa Legian dan warga setempat guna memeriahkan ajang tahunan tersebut," ujar dia.
Sarjana mengatakan kegiatan tersebut juga diisi dengan kegiatan olahraga di sepanjang pantai, antara lain lari yang bertajuk "Sunset Colour Run".
"Jadi, dalam ajang LBF ini kami menyajikan juga anjungan kuliner, baik menu tradisional Bali maupun nasional dan internasional. Untuk kuliner internasional diisi oleh tenan hotel dan restoran," kata Sarjana.
Kegiatan LBF tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa pada Kamis malam, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat Pemkab Badung, dan undangan lainnya. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Ketua Panitia Pelaksana LBF 2018 Nyoman Sarjana di Legian, Badung, Kamis malam, mengatakan kegiatan tersebut selain menampilkan seni dan budaya, juga ada pameran yang diikuti 80 tenan, baik dari perusahaan hotel maupun usaha, mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Pesertanya lebih banyak dari UMKM lokal atau dari desa setempat. Namun juga ada juga tenan tersebut dari perusahaan-perusahaan lain, seperti hotel dan restoran," ujarnya.
Ia mengatakan keterlibatan dari LBF tersebut sepenuhnya dari Desa Adat Legian. Karena tujuannya adalah memperkenalkan seni budaya Bali, khususnya yang berkembang di wilayah Legian.
"Ditengah ingar-bingarnya wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, kami ingin juga menyuguhkan potensi seni budaya yang tetap lestari di Legian. Dengan demikian wisatawan pun lebih mengenal, bahwa Legian tetap melestarikan budaya masyarakat setempat," ucap Sarjana yang juga alumni pascasarjana IHDN Denpasar.
Sarjana mengatakan selain pameran yang diisi oleh para tenan tersebut, setiap harinya juga ada kegiatan seni dan budaya. Termasuk juga musik yang selama ini memiliki fans yang cukup banyak dikalangan anak muda, seperti Jony Agung.
"Jadi selama ajang LBF tersebut, berbagai kegiatan akan diisi oleh para pemuda Desa Legian dan warga setempat guna memeriahkan ajang tahunan tersebut," ujar dia.
Sarjana mengatakan kegiatan tersebut juga diisi dengan kegiatan olahraga di sepanjang pantai, antara lain lari yang bertajuk "Sunset Colour Run".
"Jadi, dalam ajang LBF ini kami menyajikan juga anjungan kuliner, baik menu tradisional Bali maupun nasional dan internasional. Untuk kuliner internasional diisi oleh tenan hotel dan restoran," kata Sarjana.
Kegiatan LBF tersebut dibuka oleh Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa pada Kamis malam, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat Pemkab Badung, dan undangan lainnya. (ed)
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018