Singaraja (Antaranews Bali) - Mahasiswa kembar dari jurusan Ilmu Hukum Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial (FHIS) Undiksha Singaraja, yakni Desi Yunitasari dan Devi Yusvitasari, menyabet juara nasional dalam dua ajang yang berbeda secara bersamaan.

Ketua Jurusan Ilmu Hukum FHIS, Ratna Artha Windari, S.H.,M.H., di Singaraja, Kamis, mengatakan Desi Yunitasari menyabet juara III lomba esai yang diselenggarakan "Young Writer Community" di Mataram yang diumumkan pada 4 November 2018.

Sementara kembarannya, yakni Devi Yusvitasari, menyabet juara II dalam "Thintank Nasional Business Competition 2018" di Institut Teknologi Kalimantan (ITK) pada 2-4 November lalu.

"Prestasi ini menjadi sebuah kebanggaan, sebab jurusan Ilmu Hukum yang baru berdiri pada 2014 sudah mampu bersaing di kancah nasional, melawan dan menyingkirkan perguruan tinggi bergengsi dan telah menjajal banyak kompetisi," katanya.

Ratna Artha Windari menambahkan, dua mahasiswa itu selama ini memang konsentrasi dalam penulisan karya ilmiah. Melalui bakatnya itu diharapkan kedepan bisa mengikuti kompetisi lain dan kembali mampu mempersembahkan "kado manis" untuk universitas yang telah memiliki Fakultas Kedokteran itu.

"Tentu dengan prestasi ini, diharapkan membawa nama Undiksha semakin dikenal luas. Begitu juga jurusan Ilmu Hukum," katanya.

Secara terpisah, Desi Yunitasari mengatakan esai karyanya yang berjudul  "Optimalisasi Potensi Daerah untuk Meningkatkan Citra Bali Sebagai Pusat Destinasi Wisata" itu disetorkan kepada panitia pada Oktober, lalu diseleksi dan diumumkan pada 4 November.

"Pesaingnya banyak dengan perguruan tinggi ternama di Indonesia," katanya.

Sementara itu, Devi Yusvitasari menceritakan peserta untuk ajang "Thintank Nasional Business Competition 2018" mencapai 52 tim dari perguruan tinggi yang cukup diperhitungkan.

Akhirnya, ia dinobatkan menjadi Juara II setelah memaparkan hasil penelitiannya yang berjudul "Mengangkat soal pengembangan Desa Berbasis Ekonomi yang mengambil subjek Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Tabanan" pada 2-4 November 2018.

"Saya tak menyangka bisa barengan juaranya, padahal eventnya beda, ya bersyukur juga, karena saingannya juga lumayan, dari perguruan tinggi seluruh Indonesia," kata mahasiswa kelahiran 13 Desember 1998 itu.

Menanggapi prestasi itu, Rektor Undiksha, Dr. I Nyoman Jampel mengharapkan prestasi ini bisa mendukung visi Undiksha menjadi universitas unggul berlandaskan falsafah Tri Hita Karana di Asia pada tahun 2045.

"Kami sangat mengapresiasi prestasi yang diraih mahasiswa ini. Apalagi jurusan Ilmu Hukum masih sangat muda. Kami juga berharap prestasi muncul di bidang lain," katanya. (ed)

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018