Roppongi, Tokyo (Antaranews Bali) - Oka Antara yang memainkan sosok Edi dalam "Variable No:3" mengatakan salah satu tantangan dalam bermain film pendek adalah membangun ikatan kuat dengan lawan mainnya.
"Variable No:3" garapan Edwin merupakan bagian ketiga dari film omnibus "Asian Triple Fold Mirror 2018: Journey" yang tayang di Festival Film Tokyo 2018, setelah "Hekishu" karya sutradara Jepang Daishi Matsunaga dan "The Sea".garapan Degena dari China.
Film itu menceritakan perjalanan Edi ke Jepang bersama pasangannya, Sekar (Agni Pratistha), kemudian bertemu sosok aneh bernama Kenji (Nicholas Saputra). Mereka melakukan perjalanan untuk menyelesaikan masalah dalam hubungan itu.
"Tantangannya ada pada menjalani chemistry bersama Agni, apa kira-kira yang bisa dikomunikasikan," kata Oka Antara di Roppongi Hills Tokyo, Sabtu (27/10).
Ia mengatakan, tantangan bermain film pendek adalah menyampaikan pesan melalui karakter kepada penonton dalam durasi film yang pendek.
"Ini film pendek, beda dengan film panjang yang kita punya waktu untuk menyampaikan diri kita kepada penonton," katanya.
Kendati demikian, katanya, proses syuting berlangsung menyenangkan karena film itu dikerjakan melalui diskusi yang juga menerima masukan para aktor dan aktris.
"Ini film yang untungnya lebih mengedepankan rasa dan seni tanpa batasan tertentu. Enak bagi pemain," katanya. "Prosesnya menyenangkan... Kami round table untuk mencapai prosesnya."
Adapun bagian tersulit adalah saat ketiganya bermain bersama dan menunjukkan sikap kaku.
"Ada beberapa adegan yang menunjukkan kekakuan pasangan, kemudian masuknya orang asing. Dan di situ Edwin bermetafor," katanya.
Edwin, sebagai sutradara, membenarkan bahwa membangun ikatan merupakan titik penting dalam film bertema "Journey" ini.
"Dalam film ini, intimacy adalah yang kami perhatikan. Kalau chemistry, perlu digarisbawahi bukan sekedar chemistry, tapi chemistry yang intens," kata Edwin.
Proyek "Triple-Fold Mirror Asia" merupakan penyatuan karya dari tiga sutradara Asia yang akan dirilis pada 9-15 November pada tiga bioskop di Jepang. Di sisi lain, Edwin belum bisa memastikan apakah film pendek itu akan tayang atau tidak di Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Variable No:3" garapan Edwin merupakan bagian ketiga dari film omnibus "Asian Triple Fold Mirror 2018: Journey" yang tayang di Festival Film Tokyo 2018, setelah "Hekishu" karya sutradara Jepang Daishi Matsunaga dan "The Sea".garapan Degena dari China.
Film itu menceritakan perjalanan Edi ke Jepang bersama pasangannya, Sekar (Agni Pratistha), kemudian bertemu sosok aneh bernama Kenji (Nicholas Saputra). Mereka melakukan perjalanan untuk menyelesaikan masalah dalam hubungan itu.
"Tantangannya ada pada menjalani chemistry bersama Agni, apa kira-kira yang bisa dikomunikasikan," kata Oka Antara di Roppongi Hills Tokyo, Sabtu (27/10).
Ia mengatakan, tantangan bermain film pendek adalah menyampaikan pesan melalui karakter kepada penonton dalam durasi film yang pendek.
"Ini film pendek, beda dengan film panjang yang kita punya waktu untuk menyampaikan diri kita kepada penonton," katanya.
Kendati demikian, katanya, proses syuting berlangsung menyenangkan karena film itu dikerjakan melalui diskusi yang juga menerima masukan para aktor dan aktris.
"Ini film yang untungnya lebih mengedepankan rasa dan seni tanpa batasan tertentu. Enak bagi pemain," katanya. "Prosesnya menyenangkan... Kami round table untuk mencapai prosesnya."
Adapun bagian tersulit adalah saat ketiganya bermain bersama dan menunjukkan sikap kaku.
"Ada beberapa adegan yang menunjukkan kekakuan pasangan, kemudian masuknya orang asing. Dan di situ Edwin bermetafor," katanya.
Edwin, sebagai sutradara, membenarkan bahwa membangun ikatan merupakan titik penting dalam film bertema "Journey" ini.
"Dalam film ini, intimacy adalah yang kami perhatikan. Kalau chemistry, perlu digarisbawahi bukan sekedar chemistry, tapi chemistry yang intens," kata Edwin.
Proyek "Triple-Fold Mirror Asia" merupakan penyatuan karya dari tiga sutradara Asia yang akan dirilis pada 9-15 November pada tiga bioskop di Jepang. Di sisi lain, Edwin belum bisa memastikan apakah film pendek itu akan tayang atau tidak di Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018