Nusa Dua, Bali (Antaranews Bali) - Pelaku usaha di Indonesia mendorong peningkatan investasi dari Jepang seperti untuk sektor manufaktur dan infrastruktur teknologi informasi untuk memacu pertumbuhan ekonomi Tanah Air termasuk di kawasan regional ASEAN. 

"Kami harapkan Jepang menjadi investor terbaik di Indonesia dan ASEAN," kata Ketua Forum Bisnis ASEAN-Jepang (AJBM) ke-44 Kusumo Martoredjo di Nusa Dua, Bali, Kamis. 
 
Untuk menggenjot investasi dari negeri sakura itu, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan bisnis yang menghadirkan para pengusaha dan perusahaan dari Asia Tenggara dan Jepang di Bali. 
 
Dia mengatakan peningkatan investasi Jepang di Indonesia akan turut menggerakkan pertumbuhan ekonomi di ASEAN mengingat Indonesia merupakan ekonomi terbesar di kawasan tersebut. 

Forum bisnis itu juga sekaligus menandai hubungan baik antara ASEAN dan Jepang dan Indonesia dengan Jepang yang terjalin selama 60 tahun. 

"Jepang itu kebanyakan investasi bidang manufaktur. Produksi Toyota dan Nissan jauh lebih besar daripada produksi mereka di Jepang sendiri. Begitu juga dengan motor di Indonesia mencapai hampir satu unit selama setahun," ucapnya. 

Indonesia, lanjut dia, juga berpotensi besar meningkatkan "ekspor" tenaga kerja ke negeri kaisar itu karena permintaan per tahun tergolong tinggi mencapai kisaran 1-1,5 juta orang pekerja. 
 
"Jepang tiap tahun kekurangan tenaga kerja karena masyarakat mereka menua. Ini harus diisi oleh SDM Indonesia dengan penduduk terbesar keempat di dunia. Ada kesempatan bagi Indonesia," katanya seraya menambahkan pemenuhan tenaga kerja itu diisi juga negara ASEAN lain dari Thailand dan Filipina. 

Sementara itu "CEO" All Nippon Airways (ANA) Shinya Katanozaka mencermati kawasan ASEAN kini telah bertransformasi sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi yang kuat. 

Terkait dengan itu, pihaknya fokus mengembangkan kekuatan ekonomi dan industri baru yang berbasis jaringan digital. 

Dalam sambutannya, ia menilai perkembangan tersebut kini telah didukung pula dengan berbagai inisiatif yang lahir dari sejumlah negara termasuk Indonesia yakni revolusi industri 4.0.

"Saya berharap pertemuan ini kami bisa mengeksplor kemungkinan kerja sama bisnis untuk kawasan regional," kata Katanozaka yang juga sekaligus sebagai ketua bersama AJBM ke-44 itu. 

Sebelumnya Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan Jepang merupakan investor terbesar kedua di Indonesia setelah Singapura dengan total realisasi mencapai 5 miliar dolar AS pada tahun 2017.

Sedangkan selama periode Januari-Juni 2018, BKPM mencatat Jepang masih menduduki posisi kedua dengan realisasi penanaman modal asing mencapai 2,4 miliar dolar AS.

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018