Singaraja (Antaranews Bali) - PKK Desa Lokpaksa, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, meraih juara favorit kreatif  dalam Lomba Cipta Menu (LCM) Olahan Pangan Non Beras Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) dalam rangka Hari Pangan Sedunia 2018 di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 18-21 Oktober lalu.

"Mewakili Provinsi Bali, PKK Lokapaksa meraih juara favorit kreatif dengan menyajikan menu pesor talas dan lontong ubi talas," kata  Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra yang sempat menghadiri lomba di Banjarbaru itu sebagaimana keterangan pers Humas Pemkab Buleleng yang diterima Antara di Singaraja, Rabu.

Sutjidra mengatakan, dengan diperolehnya juara favorit kreatif itu menunjukkan bahwa variasi dari panganan lokal di Buleleng bisa diperhitungkan di tingkat nasional. Untuk itu diharapkan ada banyak lagi pengembangan olahan pangan non beras yang nantinya dapat menggantikan olahan pangan berbahan utama beras di Buleleng.

"Saya juga berharap agar bisa membuat kreasi-kreasi dari panganan non beras ini yang dihasilkan dari masing-masing desa, sehingga nantinya pangan non beras ini dapat menjadi bahan makanan utama, terutama di desa-desa yang sawah basahnya sedikit," katanya.

Menurut dia, penghargaan sebagai juara favorit kreatif untuk  Provinsi Bali diserahkan langsung oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI Agung Hendriadi di Kompleks Perkantoran Gubernur Kalsel.

Dalam lomba yang juga dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster didampingi oleh Ayu Wardhany Sutjidra selaku Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Buleleng, juru olah pangan dari Buleleng, Wayan Budi Darmiasih dan Gusti Ayu Parniti, menyajikan menu andalan olahan pangan non beras yaitu Pesor Talas Ubi Ungu, Lontong Ubi Talas, dan Moran Ubialas.

Masing-masing menu dipersiapkan untuk sajian makan pagi, siang, dan malam. Selain menu utama tersebut, disajikan pula menu pendamping antara lain urab gecang, sambal cicang, timbungan cekalan, plecing kables, sate tahu udang, dan sayur kelor.

Budi Darmiasih mengaku senang karena berhasil mengantarkan menu olahan pangan non beras dari Lokapaksa sebagai juara favorit kreatif, menyingkirkan ratusan menu dari berbagai provinsi lain yang ikut tampil.

"Bahan baku untuk menu tersebut relatif mudah diperoleh, karena menjadi salah satu potensi yang ada di desa.  Kebetulan di desa saya itu (Lokapaksa) terdapat talas, kemudian saya padukan dengan ubi ungu. Di pasar juga mudah saya dapatkan bahannya," katanya.

Sementara itu, Kabid Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Buleleng Ketut Cantyana menyatakan menu-menu yang disajikan pada lomba ini sebelumnya sudah dikirimkan daftarnya kepada panitia.

"Menu-menu tersebut sudah mendapat rekomendasi dari Dinas Kesehatan terkait dengan kandungan gizi pada setiap sajian. Kami bekerja sama dengan petugas ahli gizi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng untuk memastikan kandungan gizi dalam tiap menu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan panitia," katanya. (ed)

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018