Denpasar (Antaranews Bali) - Anggota DPRD Provinsi Bali Ketut Kariyasa Adnyana meminta kepada pemerintah dan instansi terkait serius menangani sektor pariwisata Pulau Dewata karena telah terjadi penjualan paket wisata murah di pulau tersebut.
"Belakangan ini sudah terjadi wisatawan asal Tiongkok (China) berwisata ke Bali dengan tarif murah sekali. Namun wisatawan tersebut setiba di Bali diwajibkan untuk berbelanja di toko tertentu," kata Kariyasa Adnyana seusai sidang paripurna DPRD Bali di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan adanya praktek-praktek yang dilakukan oleh perjalanan wisata seperti itu harus dilakukan tindakan tegas. Karena dengan adanya paket murah tersebut merupakan tindakan yang merugikan pariwsata Pulau Dewata.
"Apalagi dari pihak pemandu wisata yang mengajak wisatawan Tiongkok tersebut diwajibkan melakukan `shooping` di toko tertentu dengan harapan harus belanja. Yang lebih parah lagi toko itu menjual barang-barang produk China, dan pada notanya ada stempel lambang garuda," ujar politikus PDIP itu.
Menurut dia, tindakan ini tidak boleh terjadi lagi. Karena saat inspeksi mendadak Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) ke toko yang menjual barang-barang yang wajib dikunjungi bagi wisatawan Tiongkok tesebut ternyata barang yang dijual berasal dari China.
"Karena itu saya mendorong pemerintah dan instansi terkait harus tegas. Jika menjual barang asal China tanpa prosedur harus dilakukan tindakan tegas dan ditutup usahanya," ujarnya.
Menurut politikus asal Busungbiu, Kabupaten Buleleng itu, pariwisata Bali sudah terkenal di dunia. yang perlu sekarang dibenahi adalah masalah kunjungan wisatawan yang berkualitas, bukan sebaliknya hanya semata-mata mengejar kuantitas.
"Dengan adanya kegiatan bertaraf internasional di Bali, seperti pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-WB), itu sebagai promosi gratis di mata dunia. Tanpa promosi pun ke depannya pasti dikunjungi wisatawan," ucapnya.
Selain itu, kata dia, pariwisata Bali menjadi andalan wisata seni budaya dan relegi, Dengan potensi itu dipastikan wisatawan yang ingin lebih dekat mengenal seni budaya pasti akan datang ke Pulau Dewata.
"Saya berharap penyelesaian ini tidak hanya sebatas memberi peringatan kepada agen travel yang menjual paket murah tersebut. Tetapi yang diperlukan adalah tindak tegas bagi oknum yang melanggar aturan tersebut," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Belakangan ini sudah terjadi wisatawan asal Tiongkok (China) berwisata ke Bali dengan tarif murah sekali. Namun wisatawan tersebut setiba di Bali diwajibkan untuk berbelanja di toko tertentu," kata Kariyasa Adnyana seusai sidang paripurna DPRD Bali di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan adanya praktek-praktek yang dilakukan oleh perjalanan wisata seperti itu harus dilakukan tindakan tegas. Karena dengan adanya paket murah tersebut merupakan tindakan yang merugikan pariwsata Pulau Dewata.
"Apalagi dari pihak pemandu wisata yang mengajak wisatawan Tiongkok tersebut diwajibkan melakukan `shooping` di toko tertentu dengan harapan harus belanja. Yang lebih parah lagi toko itu menjual barang-barang produk China, dan pada notanya ada stempel lambang garuda," ujar politikus PDIP itu.
Menurut dia, tindakan ini tidak boleh terjadi lagi. Karena saat inspeksi mendadak Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) ke toko yang menjual barang-barang yang wajib dikunjungi bagi wisatawan Tiongkok tesebut ternyata barang yang dijual berasal dari China.
"Karena itu saya mendorong pemerintah dan instansi terkait harus tegas. Jika menjual barang asal China tanpa prosedur harus dilakukan tindakan tegas dan ditutup usahanya," ujarnya.
Menurut politikus asal Busungbiu, Kabupaten Buleleng itu, pariwisata Bali sudah terkenal di dunia. yang perlu sekarang dibenahi adalah masalah kunjungan wisatawan yang berkualitas, bukan sebaliknya hanya semata-mata mengejar kuantitas.
"Dengan adanya kegiatan bertaraf internasional di Bali, seperti pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-WB), itu sebagai promosi gratis di mata dunia. Tanpa promosi pun ke depannya pasti dikunjungi wisatawan," ucapnya.
Selain itu, kata dia, pariwisata Bali menjadi andalan wisata seni budaya dan relegi, Dengan potensi itu dipastikan wisatawan yang ingin lebih dekat mengenal seni budaya pasti akan datang ke Pulau Dewata.
"Saya berharap penyelesaian ini tidak hanya sebatas memberi peringatan kepada agen travel yang menjual paket murah tersebut. Tetapi yang diperlukan adalah tindak tegas bagi oknum yang melanggar aturan tersebut," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018