Jakarta (Antaranews Bali) - Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Semarang, Jawa Tengah, menyempatkan diri untuk berkunjung ke Pondok Pesantren Girikesumo, di Desa Banyumeneng, Kabupaten Demak.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangan tertulis, Sabtu, mengatakan, Presiden bersilaturahmi dengan K.H. Munif Muhammad Zuhri yang merupakan pimpinan pondok pesantren tersebut.
"Saya ini sering ke Semarang. Tapi setelah kedatangan saya ke Pak Kiai di 2014, saya belum pernah (bertemu lagi). Jadi pas ini saya ke Semarang saya sangat menyempatkan diri untuk bertemu beliau," ujar Presiden selepas silaturahmi pada Jumat malam, 19 Oktober 2018.
Presiden bersama rombongan yang tiba di Pondok Pesantren Girikesumo bertepatan dengan waktu sholat Magrib langsung melaksanakan sholat berjamaah dengan warga pondok pesantren.
Silaturahmi antara Presiden dengan K.H. Munif Muhammad Zuhri digelar setelahnya.
Dalam kesempatan itu, keduanya melakukan perbincangan mengenai sejumlah hal, khususnya mengenai kebangsaan dan ketatanegaraan.
Presiden berujar, sejumlah pandangan yang disampaikan oleh pimpinan ponpes yang meneruskan kepemimpinan ayahnya pada 1997 itu sangatlah berkesan.
"Beliau menyampaikan pandangan-pandangan yang menurut saya pandangan beliau mengenai ketatanegaraan sangat luar biasa," tuturnya.
Selain itu, Kepala Negara juga sempat dimintai pendapatnya soal Hari Santri yang akan diperingati dalam beberapa hari mendatang. Sejak 22 Oktober 2015, Presiden Joko Widodo telah secara resmi menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Santri Nasional.
Presiden Jokowi menyatakan komitmen pemerintah untuk terus memberikan perhatian dan dorongan lebih kepada pondok pesantren untuk dapat melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak mulia.
"Ke depan kita ingin memberikan perhatian kepada pondok pesantren dan para santri dalam rangka pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang akhlakul karimah, yang memiliki kemampuan tinggi, dan yang bisa berkompetisi dengan negara lain," katanya.
Sebelum meninggalkan Ponpes Girikesumo sekira pukul 18.40 WIB, Presiden menyapa dan bersalaman serta terlihat beberapa kali memenuhi permintaan swafoto para santri di ponpes tersebut.
Dalam kunjungan ini, Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangan tertulis, Sabtu, mengatakan, Presiden bersilaturahmi dengan K.H. Munif Muhammad Zuhri yang merupakan pimpinan pondok pesantren tersebut.
"Saya ini sering ke Semarang. Tapi setelah kedatangan saya ke Pak Kiai di 2014, saya belum pernah (bertemu lagi). Jadi pas ini saya ke Semarang saya sangat menyempatkan diri untuk bertemu beliau," ujar Presiden selepas silaturahmi pada Jumat malam, 19 Oktober 2018.
Presiden bersama rombongan yang tiba di Pondok Pesantren Girikesumo bertepatan dengan waktu sholat Magrib langsung melaksanakan sholat berjamaah dengan warga pondok pesantren.
Silaturahmi antara Presiden dengan K.H. Munif Muhammad Zuhri digelar setelahnya.
Dalam kesempatan itu, keduanya melakukan perbincangan mengenai sejumlah hal, khususnya mengenai kebangsaan dan ketatanegaraan.
Presiden berujar, sejumlah pandangan yang disampaikan oleh pimpinan ponpes yang meneruskan kepemimpinan ayahnya pada 1997 itu sangatlah berkesan.
"Beliau menyampaikan pandangan-pandangan yang menurut saya pandangan beliau mengenai ketatanegaraan sangat luar biasa," tuturnya.
Selain itu, Kepala Negara juga sempat dimintai pendapatnya soal Hari Santri yang akan diperingati dalam beberapa hari mendatang. Sejak 22 Oktober 2015, Presiden Joko Widodo telah secara resmi menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Santri Nasional.
Presiden Jokowi menyatakan komitmen pemerintah untuk terus memberikan perhatian dan dorongan lebih kepada pondok pesantren untuk dapat melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak mulia.
"Ke depan kita ingin memberikan perhatian kepada pondok pesantren dan para santri dalam rangka pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang akhlakul karimah, yang memiliki kemampuan tinggi, dan yang bisa berkompetisi dengan negara lain," katanya.
Sebelum meninggalkan Ponpes Girikesumo sekira pukul 18.40 WIB, Presiden menyapa dan bersalaman serta terlihat beberapa kali memenuhi permintaan swafoto para santri di ponpes tersebut.
Dalam kunjungan ini, Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018