Klungkung, Bali (Antaranews) - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengajak kelompok pemuda-pemudi (sekaa teruna-teruni) untuk menjaga desa adat dan berpartisipasi dalam pembangunan.

"Selain itu kerukunan antarpemuda juga harus dijaga. Sekaa teruna teruni harus ikut berperan aktif dalam pembangunan baik di desa adat maupun dinas," katanya, saat menghadiri HUT Sekaa Teruna Divarya Dharma ke 29 di Banjar Adat Sidayu Nyuhaya, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Selasa (16/10), dalam siaran pers dari Humas Pemkab Klungkung diterima Antara Bali, Rabu.

Khusus kepada Sekaa Teruna Divarya Dharma ia mengatakan, anggotanya harus bersemangat dalam membantu pembangunan di desa, dengan cara ikut berperan di dalamnya.

Terkait perkembangan teknologi saat ini, ia mengingatkan generasi muda untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial, agar tidak memicu konflik serta perpecahan.

Dengan memanfaatkan teknologi untuk hal yang positif, serta menjadikan kelompok pemuda sebagai wadah untuk memupuk dan mengasah jiwa inovasi dan kreativitas dalam setiap individu pemuda dan pemudi, menurutnya, akan sangat membantu generasi muda dalam menghadapi terbatasnya peluang kerja.

 Ia mengungkapkan, pada tahun 2020 hingga 2030 akan terjadi bonus demografi, dimana pada masa tersebut jumlah tenaga kerja akan lebih banyak dari lowongan pekerjaan, sehingga agar dapat bersaing calon tenaga kerja harus memiliki kemampuan inovasi serta kreatif.

Sementara Ketua ST Divarya Dharma Ni Luh Putu Indah Sari mengatakan, dalam perayaan HUT ini pihaknya melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan budaya dan adat Bali.

“Semoga dengan bertambahnya usia ST. Divarya Dharma ini, kedepannya sekaa teruna semakin kompak dan rukun menjaga persatuan antar seluruh anggota,” katanya.

Acara ini juga dihadiri tokoh masyarakat, serta diisi beberapa hiburan seperti tarian, penyanyi pop Bali Margi, Tisson dan Gek Diah serta lawak Celekontong Mas.

Hari Penggunaan Busana-Bahasa Bali
Terkait Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali dan Peraturan Gubernur Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan Pan penggunaan Bahasa, Aksara dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta  melakukan peresmian penggunaan busana dan bahasa itu di Pura Agung Kentel Gumi Kecamatan Banjarangkan, Kamis (11/10).

Acara peresmian diawali dengan dengan sembahyang bersama di Pura Agung Kentel Gumi, dilanjutkan dengan pementasan tari Rejang Renteng serta penyerahan Destar/udeng dan slempod oleh Bupati Nyoman Suwirta kepada sejumlah kepala perangkat daerah.

Bupati Suwirta mengatakan kegiatan ini merupakan wujud komitmen Pemda Klungkung mendukung program Gubernur Bali dalam upaya melindungi dan melestarikan busana, bahasa, aksara serta satra Bali. “Pelaksanaan program ini supaya dimanfaatkan untuk belajar meskipun busana, bahasa dan sastra sudah digunakan setiap hari namun pada hari ini kita pertegas pemakaian busana dan bahasa Bali yang benar,” ujar Bupati Suwirta.
 
Penggunaan bahasa dan busana Bali hanya akan dilaksanakan setiap hari Kamis, serta saat hari raya Purnama dan Tilem, sedangkan hari lainnya seluruh pegawai  menggunakan busana dan bahasa formal seperti biasanya.
 
"Supaya tidak berkesan jorjoran, penggunaan busana adat Bali harus sederhana dan sopan, baik itu untuk setiap hari Kamis serta Rahina Purnama dan Tilem. Untuk busana pria, wajib mengenakan baju dan udeng putih dengan saput berwarna Kuning. Sementara untuk busana wanita, diwajibkan mengenakan kebaya putih sederhana yang tidak transparan dan sopan," katanya.
 
Untuk melestarikan bahasa, aksara  dan sastra Bali, Bupati Suwirta menugaskan kepada Majelis Alit Desa Pekraman untuk menyiapkan anggaran pelestarian Bahasa Bali dengan melibatkan para penyuluh bahasa Bali. Lembaga ini diharapkan turun ke desa untuk memberikan pemahaman pengunaan bahasa dan busana adat Bali yang baik dan benar.
 
Terkait dengan masih adanya kesalahan penulisan aksara Bali pada papan nama kantor instasi pemerintah, Bupati Suwirta pun tidak menampik namun Pemkab Klungkung memiliki kemauan yang kuat untuk memulai program ini. Tercatat sudah seluruh kantor instansi pemerintah di kabupaten klungkung sudah memasang papan nama baru yang dilengkapi dengan aksara Bali. (*)

Pewarta: Dewa Sentana dan Gembong Ismadi

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018