Nusa Dua (Antaranews Bali) - Panitia Nasional Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia menanam terumbu karang di Pantai Nusa Dua, Bali, sebagai bentuk kepedulian konservasi terhadap lingkungan.
"Ini tidak hanya bicara pertemuan tahunan tetapi kami juga ada kontribusi konkret," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan setelah menanam terumbu karang di Nusa Dua, Bali, Minggu.
Luhut, yang juga Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali itu menambahkan seluas 242 hektare menjadi program berkelanjutan dalam melakukan perbaikan ekosistem terumbu karang di Tanah Air.
Kegiatan penanaman terumbu karang tersebut menjadi pemula pertemuan ekonomi dan keuangan akbar itu yang akan dimulai Senin (8/10) hingga Minggu (14/10).
Turut dalam peduli lingkungan itu, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Senada dengan Luhut, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengaku aksi penanaman terumbu karang itu menjadi kontrinusi nyata untuk perlindungan lingkungan.
"Kami bisa berkontribusi kepada perlindungan seperti terumbu karang ini yang kami harap akan terus tumbuh," katanya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan hampir 60 persen terumbu karang dunia berada di Indonesia sehingga perlu kepedulian semua pihak dan dunia dalam menjaga konservasi alam tersebut.
"Yang terpenting adalah alam milik kita semua, milik dunia dan kita semua harus tunjukkan kepedulian jika ada kerusakan harus bangun kembali dan mencegah kerusakan yang akan datang," ucapnya.
Senada dengan Sri Mulyani, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kehidupan manusia tergantung kepada alam termasuk terumbu karang. Untuk itu upaya konservasi memerluka ekosistem bersama untuk meningkatkan dan memperkuat kepedulian kepada alam.
"Kecintaan terhadap kehidupan itu perlu suatu ekosistem dan ekosistem itu perlu kami lakukan bersama. Ini wujud nyata di tengah kegiatan IMF-Bank Dunia, kami galang solidaritas," ucapnya.
Pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia rencananya dihadiri lebih dari 15 ribu delegasi dari 189 negara di dunia. Mereka merupakan menteri keuangan, gubernur bank sentral, investor, akademisi, media.
Selain itu sebanyak 23 kepala negara, termasuk 10 di antaranya pemimpin ASEAN juga turut hadir dalam pertemuan tersebut. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Ini tidak hanya bicara pertemuan tahunan tetapi kami juga ada kontribusi konkret," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan setelah menanam terumbu karang di Nusa Dua, Bali, Minggu.
Luhut, yang juga Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali itu menambahkan seluas 242 hektare menjadi program berkelanjutan dalam melakukan perbaikan ekosistem terumbu karang di Tanah Air.
Kegiatan penanaman terumbu karang tersebut menjadi pemula pertemuan ekonomi dan keuangan akbar itu yang akan dimulai Senin (8/10) hingga Minggu (14/10).
Turut dalam peduli lingkungan itu, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Senada dengan Luhut, Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengaku aksi penanaman terumbu karang itu menjadi kontrinusi nyata untuk perlindungan lingkungan.
"Kami bisa berkontribusi kepada perlindungan seperti terumbu karang ini yang kami harap akan terus tumbuh," katanya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan hampir 60 persen terumbu karang dunia berada di Indonesia sehingga perlu kepedulian semua pihak dan dunia dalam menjaga konservasi alam tersebut.
"Yang terpenting adalah alam milik kita semua, milik dunia dan kita semua harus tunjukkan kepedulian jika ada kerusakan harus bangun kembali dan mencegah kerusakan yang akan datang," ucapnya.
Senada dengan Sri Mulyani, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan kehidupan manusia tergantung kepada alam termasuk terumbu karang. Untuk itu upaya konservasi memerluka ekosistem bersama untuk meningkatkan dan memperkuat kepedulian kepada alam.
"Kecintaan terhadap kehidupan itu perlu suatu ekosistem dan ekosistem itu perlu kami lakukan bersama. Ini wujud nyata di tengah kegiatan IMF-Bank Dunia, kami galang solidaritas," ucapnya.
Pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia rencananya dihadiri lebih dari 15 ribu delegasi dari 189 negara di dunia. Mereka merupakan menteri keuangan, gubernur bank sentral, investor, akademisi, media.
Selain itu sebanyak 23 kepala negara, termasuk 10 di antaranya pemimpin ASEAN juga turut hadir dalam pertemuan tersebut. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018