Jakarta (Antaranews Bali) - Pengaturan lalu lintas di ruas tol Bali dinilai tidak terlalu sulit karena Jasa Marga sudah mempunyai pengalaman pada penyelenggaraan Asian Games 2018, kata Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani.

"Kita mempersiapkan itu kemudian koordinasi dan baiknya kita sudah punya 'success story' waktu menjaga lalu lintas di Asian Games kemarin jadi seharusnya tidak terlalu sulit jadi rapatnya sebentar selesai saja lalu selesai," kata Desi usai dipanggil rapat oleh Menko Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Senin. 

Desi menjelaskan pihaknya telah menyiapkan rencana agar seluruh delegasi bisa bepergian dengan lancar dengan menambah prasarana. "Kita punya solusi nambah enam 'mobile reader', ada 'dedicated line' dan lainnya. Kami diberitahu PIC yang akan menangani, sehinga harus koordinasi," katanya. 

Penambahan alat-alat tersebut akan mempercepat transaksi pembayaran di gerbang tol. "Kalau memang terjadi misalnya di luar jalan tol ada hambatan kan ada kepolisian ya," katanya. 

Meskipun akan ada 23.000 tamu, Desi mengaku optimistis, peningkatan tidak terlalu signifikan. "Proyeksi kami kenaikan sangat kecil sekali, acaranya di Nusa Dua, tidak bepergian semua," katanya. 

Selain itu, Kementerian Perhubungan Darat resmi memberlakukan rekayasa lalu lintas ganjil-genap saat gelaran Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia di Bali. Kebijakan itu mulai diterapkan mulai 6 Oktober hingga 16 Oktober 2018. 

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menjelaskan pelaksanaan ganjil-genap di Bali kali ini berbeda dengan di Jakarta.Sebab, jika di Jakarta pemberlakuan ganjil-genap berlaku sepanjang hari, di Bali hanya akan berlaku dari pukul 06.00 hingga 09.00 WITA dan berlanjut pada pukul 15.00 hingga 19.00 WITA.

Adapun beberapa ruas jalan yang akan dikenai ganjil-genap adalah jalan nasional menuju Nusa Dua yang meliputi Jalan By Pass Ngurah Rai, Jalan Raya Uluwatu, Jalan Kampus UNUD, Jalan Uluwatu II, dan Jalan Siligita. (WDY)

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018