Gianyar (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Gianyar menanam ribuan pohon cemara laut dan badang-badang (celokarfus) untuk menekan semakin parahnya abrasi di kawasan pantai selatan Bali tersebut.
"Kegiatan ini untuk melestarikan lingkungan, yakni menekan atau mencegah timbulnya abrasi pantai yang lebih meluas," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar Ir I Gusti Ayu Dewi Hariani, Jumat, usai melakukan penghijauan di Pantai Purnama, Jumat.
Ribuan pohon itu, kata dia, ditanam di pinggir Pantai Purnama oleh jajaran pemerintah bersama organisasi kemasyarakatan yang inten terhadap mangrove atau pohon bakau.
"Pohon yang ditanam itu terdiri atas badang-badang dan cemara laut yang merupakan jenis tanaman yang tahan hidup di lingkungan air garam," ucapnya.
Untuk pupuk yang akan digunakan nanti, kata Dewi, adalah pupuk lokal yang dikelola di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Temesi, Kecamatan Gianyar.
Selain menanam pohon, lanjut dia, pihaknya juga melepaskan satwa liar tukik sebanyak 50 ekor.
"Tukik itu dilepaskan langsung oleh Kelompok Nelayan Segara Kabupaten Gianyar," ujarnya menambahkan.
Bupati Gianyar Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, penghijauan dan pelepasan satwa yang mulai langka jenis tukik itu, dilakukan serangkaian peringatan HUT ke-66 Kemerdekaan RI dan HUT ke-43 Provinsi Bali.
Bupati asal Puri Agung Ubud itu menjelaskan, penghijauan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar beserta masyarakat, merupakan kegiatan pencegahan abrasi laut di kawasan pantai selatan, utamanya Pantai Lebih.
"Abrasi itu sudah mengancam pembangunan fisik yang berada di sekitar pesisir selatan Gianyar," ucapnya.
Di samping itu, lanjutnya, penghijauan itu juga dilakukan untuk menjaga keseimbangan "Tri Hita Karana", yakni hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, serta hubungan manusia dengan lingkungan alam.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011
"Kegiatan ini untuk melestarikan lingkungan, yakni menekan atau mencegah timbulnya abrasi pantai yang lebih meluas," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar Ir I Gusti Ayu Dewi Hariani, Jumat, usai melakukan penghijauan di Pantai Purnama, Jumat.
Ribuan pohon itu, kata dia, ditanam di pinggir Pantai Purnama oleh jajaran pemerintah bersama organisasi kemasyarakatan yang inten terhadap mangrove atau pohon bakau.
"Pohon yang ditanam itu terdiri atas badang-badang dan cemara laut yang merupakan jenis tanaman yang tahan hidup di lingkungan air garam," ucapnya.
Untuk pupuk yang akan digunakan nanti, kata Dewi, adalah pupuk lokal yang dikelola di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Temesi, Kecamatan Gianyar.
Selain menanam pohon, lanjut dia, pihaknya juga melepaskan satwa liar tukik sebanyak 50 ekor.
"Tukik itu dilepaskan langsung oleh Kelompok Nelayan Segara Kabupaten Gianyar," ujarnya menambahkan.
Bupati Gianyar Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, penghijauan dan pelepasan satwa yang mulai langka jenis tukik itu, dilakukan serangkaian peringatan HUT ke-66 Kemerdekaan RI dan HUT ke-43 Provinsi Bali.
Bupati asal Puri Agung Ubud itu menjelaskan, penghijauan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar beserta masyarakat, merupakan kegiatan pencegahan abrasi laut di kawasan pantai selatan, utamanya Pantai Lebih.
"Abrasi itu sudah mengancam pembangunan fisik yang berada di sekitar pesisir selatan Gianyar," ucapnya.
Di samping itu, lanjutnya, penghijauan itu juga dilakukan untuk menjaga keseimbangan "Tri Hita Karana", yakni hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, serta hubungan manusia dengan lingkungan alam.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2011