Denpasar (Antaranews Bali) - Kepala Kepolisian Daerah Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose menyatakan sejauh ini pihaknya tidak menemukan indikasi mahasiswa di Bali yang terlibat atau berhubungan dengan jaringan terorisme.
"Itu hasil kerja luar biasa Menristekdikti beserta seluruh jajaran rektor," kata Golose disela-sela acara Deklarasi Gerakan Mahasiswa Merajut Kebangsaan di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Sabtu.
Oleh karena itu, Golose menyatakan sangat bersyukur karena di Pulau Dewata sampai saat ini tidak ditemukan indikasi adanya tumbuh paham radikal di kalangan mahasiswa.
"Empat konsensus dasar bernegara itu sudah final, yakni berkaitan dengan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Kalau kita bisa melaksanakan ini di Bali, saya yakin dan percaya kita bisa pula melaksanakan di tempat lain," ujarnya pada acara yang juga dihadiri Menristekdikti Mohamad Nasir dan pimpinan perguruan tinggi tersebut.
Dengan demikian, maka Golose juga meyakini dalam ajang Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019, maka di Bali tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Oleh karena itu, kebersamaan yang muncul antara kami aparat keamanan, mahasiswa dan rektor harus terus dipertahankan. Kalau ini terus kita laksanakan, Bali selain menjadi Pulau Toleransi yang selalu saya katakan, maka Bali juga The Island of Student," ucapnya.
Golose saat berorasi dalam acara deklarasi tersebut, berkali-kali menyemangati ribuan mahasiswa tentang pentingnya empat konsensus dasar bernegara.
Bahkan Golose juga melontarkan sejumlah pertanyaan kepada mahasiswa terkait dengan nilai-nilai Pancasila, termasuk mengajak para mahasiswa Bali untuk turut menjaga kondusivitas daerah menjelang pertemuan akbar IMF dan World Bank, dari 8-14 Oktober 2018.
Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan paham-paham radikal jangan sampai muncul di kalangan kampus dan khususnya mahasiswa.
"Oleh karena itu, deklarasi dilakukan di Bali, saya mengapresiasi setinggi-tingginya kerja sama yang sangat baik, apalagi dengan Polda Bali. Ini harus kita dorong dari Bali untuk Indonesia," ucap Nasir.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Bali juga memberikan hadiah berupa kaos dan telepon pintar kepada para mahasiswa yang berhasil menjawab sejumlah pertanyaan yang disampaikan.
Tak ketinggalan, empat polisi wanita dari Polda Bali juga turut menyumbangkan suara merdunya menyanyikan sejumlah lagu-lagu kebangsaan. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Itu hasil kerja luar biasa Menristekdikti beserta seluruh jajaran rektor," kata Golose disela-sela acara Deklarasi Gerakan Mahasiswa Merajut Kebangsaan di Lapangan Puputan Margarana, Denpasar, Sabtu.
Oleh karena itu, Golose menyatakan sangat bersyukur karena di Pulau Dewata sampai saat ini tidak ditemukan indikasi adanya tumbuh paham radikal di kalangan mahasiswa.
"Empat konsensus dasar bernegara itu sudah final, yakni berkaitan dengan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Kalau kita bisa melaksanakan ini di Bali, saya yakin dan percaya kita bisa pula melaksanakan di tempat lain," ujarnya pada acara yang juga dihadiri Menristekdikti Mohamad Nasir dan pimpinan perguruan tinggi tersebut.
Dengan demikian, maka Golose juga meyakini dalam ajang Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019, maka di Bali tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Oleh karena itu, kebersamaan yang muncul antara kami aparat keamanan, mahasiswa dan rektor harus terus dipertahankan. Kalau ini terus kita laksanakan, Bali selain menjadi Pulau Toleransi yang selalu saya katakan, maka Bali juga The Island of Student," ucapnya.
Golose saat berorasi dalam acara deklarasi tersebut, berkali-kali menyemangati ribuan mahasiswa tentang pentingnya empat konsensus dasar bernegara.
Bahkan Golose juga melontarkan sejumlah pertanyaan kepada mahasiswa terkait dengan nilai-nilai Pancasila, termasuk mengajak para mahasiswa Bali untuk turut menjaga kondusivitas daerah menjelang pertemuan akbar IMF dan World Bank, dari 8-14 Oktober 2018.
Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan paham-paham radikal jangan sampai muncul di kalangan kampus dan khususnya mahasiswa.
"Oleh karena itu, deklarasi dilakukan di Bali, saya mengapresiasi setinggi-tingginya kerja sama yang sangat baik, apalagi dengan Polda Bali. Ini harus kita dorong dari Bali untuk Indonesia," ucap Nasir.
Dalam kesempatan itu, Kapolda Bali juga memberikan hadiah berupa kaos dan telepon pintar kepada para mahasiswa yang berhasil menjawab sejumlah pertanyaan yang disampaikan.
Tak ketinggalan, empat polisi wanita dari Polda Bali juga turut menyumbangkan suara merdunya menyanyikan sejumlah lagu-lagu kebangsaan. (ed)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018