Singaraja (Antaranews Bali) -  Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali memanen bawang putih perdana yang dikelola secara organik oleh kelompok tani Manik Pertiwi di Desa Wanagiri, Kabupaten Buleleng, yang merupakan binaan dari bank sentral itu. 

"Setelah lebih dari satu dasawarsa produksi bawang putih di Buleleng hilang, kini kami bangkitkan lagi sehingga Bali siap menjadi sentra bawang putih," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana ketika memanen perdana komoditas itu di Desa Wanagiri, Buleleng, Selasa. 

BI Bali mengembangkan lahan seluas 2 hektare sebagai percontohan di Desa Wanagiri dengan hasil panen mencapai 7,84 ton per hektare berdasarkan hasil pengubinan awal dari kelompok tani. 

Kedepan, bank sentral itu berencana memperluas area percontohan bawang putih yang memiliki potensi untuk dikembangkan seluas sekitar 50 hektare. 

Untuk itu, BI Bali menyerahkan berupa alat pertanian berupa kultivator, traktor tangan, mesin pemotong rumput dan kereta dorong dan hingga saat ini juga memberikan bibit sebanyak 2,4 ton.

Keterlibatan bank sentral itu dalam menumbuhkan sektor pertanian, kata dia, mengingat komoditas bawang putih menjadi salah satu komoditas yang juga menyumbang inflasi. 

Selain itu, hampir sebagian besar bawang putih yang beredar di pasaran merupakan produk impor sehingga dapat menggerus cadangan devisa. 

Bank Indonesia memiliki sejumlah UMKM binaan dalam bentuk "cluster" pertanian salah satunya bawang putih. 

Direktur Departemen Pengembangan UMKM BI Pusat Yunita Resmi Sari yang turut hadir dalam kesempatan itu mengatakan salah satu "cluster" bawang putih terluas berada di Jawa Tengah yang mencapai 260 hektare, namun produktivitas tertinggi dicapai oleh kelompok tani binaan di Tegal mencapai 5 ton per hektare.    

Klaster lainnya, katanya, rata-rata memiliki produktivitas 3-4 ton per hektare, sehingga hasil di Buleleng ini luar biasa, dengan dua hektare percontohan menghasilkan 7 ton bawang putih," ucapnya ketika memberikan sambutan. 

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng Nyoman Genep mengatakan tahun 1998, wilayah di Bali Utara itu sempat menjadi sentra bawang putih di Pulau Dewata. 

Dia menjelaskan Buleleng dulu menjadi ikon bawang putih di Bali dengan sentra penghasil di antaranya dari beberapa desa di Banjar, Gesing, Munduk dan Banyuatis.

"Akibat banjir ekspor dan liberalisasi perdagangan, produksi menurun bahkan menghilang. Dengan bantuan BI ini membangkitkan kembali potensi dan produksi bawang putih," katanya. 

Sementara itu Ketua Kelompok Tani Ternak Manik Pertiwi Ketut Sandi juga mengapresiasi bantuan yang diberikan bank sentral tersebut untuk mendongkrak produktivitas dan pendapatan petani. 

Rencananya, hasil dari panen perdana itu sebagian akan dijual, sebagian lainnya akan digunakan kembali untuk bibit pada pengembangan lahan berikutnya. 

"Saat ini dua hektare dan kemudian rencananya kami kembangkan empat atau mudah-mudahan bisa sampai 10 hektare mulai Maret tahun depan," ucapnya. 
    
Ia bersama 48 petani penggarap akan konsisten mengembangkan bawang putih karena sudah didukung pemerintah termasuk BI.

Selain itu komoditas bawang putih yang dinilai lebih tahan terhadap kondisi cuaca dan serangan hama yang cenderung sedikit menjadikan para petani semakin antusias mengembangkan produksi pertanian itu. 

Terkait pengembangan pertanian, Sandi menuturkan UMKM binaan BI itu tidak menggunakan bahan kimia tetapi pupuk organik seperti pupuk kompos.

Dengan adanya rencana perluasan area penanaman bawang putih, pihaknya juga mengharapkan bantuan untuk peningkatan sarana pengairan karena kebutuhan itu perlu ditingkatkan. 

Untuk luasan sekitar 40 are lahan dari dua hektare area percontohan bawang putih, Sandi mengaku memanfaatkan air sumur dengan kedalam sekitar 75 meter, mengingat daerah itu berada di ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut. 

Petani lainnya, kata dia, juga memanfaatkan sumber mata air dan memanfaatkan air danau yang berada di sekitar desa tersebut.(ed)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018