Kuta (Antaranews Bali) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman membidik Bali sebagai pusat atau "hub" wisata marina khususnya di kawasan Indonesia Timur seiring dengan pengembangan Pelabuhan Pariwisata Benoa. 
     
"Kita tidak hanya terima dari Singapura, harus bisa buat Bali jadi 'hub' di antaranya kawasan Mandalika, Labuan Bajo dan Banyuwangi," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan setelah meresmikan "underpass" Simpang Ngurah Rai di Kuta, Bali, Sabtu. 
     
Menurut Luhut, sebagai daerah pariwisata utama di Tanah Air, Bali sangat potensial menjadi pusat wisata marina yang juga turut mendongkrak kunjungan ke daerah lainnya di Indonesia. 
     
Saat ini, lanjut Luhut, Pelindo III Benoa tengah mengerjakan pengembangan terminal kapal pesiar yang ditargetkan rampung akhir September 2018. 
   
 "Sehingga akan bisa merapat kapal yang membawa 3.000 turis," katanya. Tidak hanya itu, ia menuturkan selain terminal khusus kapal pesiar, juga tengah dibangun terminal khusus pesiar dengan ukuran kecil yakni kapal "yacht".
     
"Orang asing yang ingin berlayar di sini, nanti 'yacht' dibawa kesini. Dia datang dengan pesawat jet pribadi ke Bali. Kemudian dia bayar 'yacht' dan tur bisa ke Mandalika atau Labuan Bajo," ucap Luhut. 
     
Saat ini proses pengembangan "Benoa Tourism Port" itu tengah dikebut dengan cara mengurug kawasan perairan yang dimulai dari kawasan pintu gerbang tol Benoa. (*)

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018