Denpasar (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan harapan kepada jajaran PT PLN (Persero) Bali agar daerah setempat dapat "mandiri listrik" dan menggunakan pembangkit yang ramah lingkungan

"Kebutuhan listrik untuk Bali terus berkembang, oleh karena itu harus bisa menyediakan kebutuhan listrik terutama terkait Bali menjadi daerah tujuan wisata dunia, yang bisa menjamin kepastian, keberlangsungan dan keberlanjutan layanan yang membutuhkan energi listrik," kata Gubernur Koster saat menerima audiensi jajaran PT PLN di Denpasar, Kamis.

Koster pun menyatakan memiliki visi membangun Bali dengan tetap memperhatikan lingkungan, salah satunya bisa membangun pembangkit listrik berbahan bakar gas, sehingga Bali ke depan bisa mandiri listrik dan kebutuhan akan listrik bisa terpenuhi tidak hanya mengandalkan pasokan dari Jawa.

Selain visi tersebut, rencana-rencana pembangunan pembangkit yang dirancang PT PLN pun mendapat dukungan Gubernur Koster.

 "Saya pada dasarnya mendukung rencana PT PLN demi pemenuhan kebutuhan listrik di Bali, semoga bisa segera direalisasikan agar pembangunan Bali ke depan bisa dirancang seiring pertumbuhan yang ada," ucap Koster.

Dalam audiensi itu, PT PLN (Persero) menyatakan kesiapannya untuk membangun dua pembangkit listrik baru untuk daerah barat dan timur di Bali yang diklaim masing-masing akan menghasilkan sekitar 25 MW.

"Kebutuhan listrik Bali kedepan tidak hanya dirancang untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari saja, tetapi juga pemenuhan kebutuhan terhadap event-event besar," kata Direktur Regional JTBN Djoko Abumana dalam keterangan pers yang diterima Antara di Denpasar, Jumat.

Didampingi General Manager PT PLN Distribusi Bali Nyoman Suwarjoni Astawa saat beraudiensi dengan Gubernur Bali Wayan Koster (13/9), ia menjelaskan kondisi kelistrikan di Bali hampir tidak mengalami pertumbuhan sejak tahun 2016.

"Jumlah daya listrik yang ada sebesar 1.200 MW dengan tingkat kebutuhan beban puncak mencapai 850 MW, sehingga hanya tersisa 350 MW sebagai cadangan. Dari tahun 2016 tidak tumbuh, biasanya tiap tahun kita tumbuh sekitar 12 persen atau 100 MW," katanya.

Menurut dia, kondisi itu untuk saat ini masih aman, tetapi tetap harus siapkan untuk Bali dimasa yang akan datang dengan melihat perkembangannya yang begitu pesat.

"Karena itu, kami akan membangun dua pembangkit listrik baru untuk daerah barat dan timur Bali," katanya. (*)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Komang Suparta


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018