Nusa Dua (Antaranews Bali) - Panitia Nasional Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia menyebutkan persiapan forum keuangan akbar itu sudah mencapai sekitar 91 persen menjelang pelaksanaan 8-14 Oktober 2018 di Bali.
"Persiapan itu meliputi acara, komunikasi dan `branding` hingga pengamanan," kata Sekretaris Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia, Adi Budiarso ketika menjadi pembicara dalam lokakarya percepatan pengembangan wisata "MICE" di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Menurut dia, panitia nasional telah mempersiapkan acara utama dan acara pendukung lainnya termasuk sekitar 2.000 kegiatan paralel selama pertemuan yang membahas perkembangan terkini ekonomi dan keuangan global itu.
Sidang umum menjadi acara utama kemudian dilanjutkan pertemuan IMF Committe yang dihadiri seluruh gubernur bank sentral dan "Development Committee" (DC) yakni pertemuan para menteri keuangan.
Sesi pendukung lain dalam pertemuan itu yakni pertemuan 20 negara ekonomi dunia atau G-20, pertemuan negara berkembang atau G-24, pertemuan negara Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan atau BRICS serta pertemuan regional lainnya.
Kegiatan lain yang akan mewarnai pertemuan itu yakni seminar, diskusi dan jumpa media termasuk kegiatan melibatkan pemerintah dan swasta serta para akademisi dan pihak terkait lainnya.
Adi menambahkan pengamanan menjadi salah satu hal yang paling krusial termasuk kesiapan tim medis dan evakuasi apabila terjadi peristiwa tidak terduga.
"Nanti akan ada `response center` yang bisa secara cepat datang melayani dalam waktu maksimal lima menit. Evakuasi juga begitu, upaya mitigasi sudah disiapkan dari BNPB untuk antisipasi bencana alam," katanya.
Kesiapan lain, lanjut dia, juga sudah matang terkait promosi Indonesia seperti kuliner, atraksi seni dan potensi lainnya yang disiapkan khusus selama pelaksanaan pertemuan itu.
Persiapan terkait infrastruktur di Bali beberapa di antaranya sudah rampung dan mendekati selesai di antaranya jalan bawah tanah atau "underpass" Simpang Tugu Ngurah Rai yang baru memasuki uji coba, apron Bandara Ngurah Rai dan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Indonesia menjadi negara keempat di Asia Tenggara yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia yang tahun ini dijadwalkan dihadiri sekitar 15.000 peserta dari 189 negara.
Mereka di antaranya 10 kepala negara ASEAN, menteri keuangan, gubernur bank sentral, investor, akademisi hingga media mancanegara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
"Persiapan itu meliputi acara, komunikasi dan `branding` hingga pengamanan," kata Sekretaris Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia, Adi Budiarso ketika menjadi pembicara dalam lokakarya percepatan pengembangan wisata "MICE" di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Menurut dia, panitia nasional telah mempersiapkan acara utama dan acara pendukung lainnya termasuk sekitar 2.000 kegiatan paralel selama pertemuan yang membahas perkembangan terkini ekonomi dan keuangan global itu.
Sidang umum menjadi acara utama kemudian dilanjutkan pertemuan IMF Committe yang dihadiri seluruh gubernur bank sentral dan "Development Committee" (DC) yakni pertemuan para menteri keuangan.
Sesi pendukung lain dalam pertemuan itu yakni pertemuan 20 negara ekonomi dunia atau G-20, pertemuan negara berkembang atau G-24, pertemuan negara Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan atau BRICS serta pertemuan regional lainnya.
Kegiatan lain yang akan mewarnai pertemuan itu yakni seminar, diskusi dan jumpa media termasuk kegiatan melibatkan pemerintah dan swasta serta para akademisi dan pihak terkait lainnya.
Adi menambahkan pengamanan menjadi salah satu hal yang paling krusial termasuk kesiapan tim medis dan evakuasi apabila terjadi peristiwa tidak terduga.
"Nanti akan ada `response center` yang bisa secara cepat datang melayani dalam waktu maksimal lima menit. Evakuasi juga begitu, upaya mitigasi sudah disiapkan dari BNPB untuk antisipasi bencana alam," katanya.
Kesiapan lain, lanjut dia, juga sudah matang terkait promosi Indonesia seperti kuliner, atraksi seni dan potensi lainnya yang disiapkan khusus selama pelaksanaan pertemuan itu.
Persiapan terkait infrastruktur di Bali beberapa di antaranya sudah rampung dan mendekati selesai di antaranya jalan bawah tanah atau "underpass" Simpang Tugu Ngurah Rai yang baru memasuki uji coba, apron Bandara Ngurah Rai dan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Indonesia menjadi negara keempat di Asia Tenggara yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia yang tahun ini dijadwalkan dihadiri sekitar 15.000 peserta dari 189 negara.
Mereka di antaranya 10 kepala negara ASEAN, menteri keuangan, gubernur bank sentral, investor, akademisi hingga media mancanegara. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018