Denpasar (Antaranews Bali) - Ritual siklus kehidupan masyarakat Bali dari proses kelahiran hingga kematian akan ditampilkan dengan atraksi berjalan dalam pawai budaya serangkaian pertemuan IMF-World Bank pada 8-14 Oktober 2018.

"Hal ini mengacu pada tema pawai budaya yakni 'The Life and Economy Bali'. Tema ini memiliki makna bahwa ritual tentang siklus hidup orang Bali dapat menyebabkan terjadinya perputaran ekonomi yang dinamis dan harmonis, sehingga upacara ini wajib dilestarikan," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha, di Denpasar, Rabu.

Untuk pawai budaya yang akan dihelat pada 12 Oktober mendatang itu, sudah siapkan dengan  isian pawai budaya yang dikemas atraktif, inovatif dan dinamis, serta semua bentuk  seni ditampilkan dengan aktraksi berjalan.

"Pawai budaya dalam pertemuan IMF-World Bank itu merupakan permintaan Bapak Presiden karena tertarik dengan pawai Pesta Kesenian Bali. Pemprov Bali sendiri sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk pelaksanaan pawai budaya tersebut," ujar Dewa Beratha.

ISI Denpasar, sejumlah komunitas, sanggar dan lembaga seni akan dilibatkan dalam prosesi pawai budaya yang lokasinya sesuai surat yang diterima Dinas Kebudayaan Bali bisa digelar di kawasan Nusa Dua ataupun di Renon, Denpasar.

ISI Denpasar akan membawakan garapan tentang ritual Pecaruan Rsi Gana yakni upacara mengenai pembersihan alam semesta yang dilakukan oleh pemangku (pemimpin ritual keagamaan), serati banten (pembuat sesajen), tukang kidung, petugas ngiderang (pemutar) caru, pasukan bhuta kala dan sebagainya. Ritual akan diiringi gamelan Ketug Bumi.

Sanggar Paripurna Gianyar akan membawakan ritual Dewa Yadnya, khususnya upacara persembahan terhadap Dewi Sri Sedana sebagai Dewi Kemakmuran. Garapan ini divisualisasi dengan atraksi Ogoh-Ogoh Dewi Sri Sedana diiringi tari Rejang dan Baris Gede serta dimeriahkan perangkat upacara seperti tedung, umbul-umbul, pasukan gebogan buah, gebogan bunga, serta diiringi gamelan balaganjur.

Sementara itu, Sanggar Penggak Men Mersi, Denpasar menampilkan garapan mengenai ritual kelahiran, khususnya yang disajikan upacara "Tigang Sasih" di atas mobil hias yang dilanjutkan dengan permainan 100 anak-anak SD bertemakan Goak Ngalih Ikut.

Sanggar Pancer Langit akan membawakan ritual Raja Sewala, yang divisualisasikan dengan lima pasang muda-mudi yang diupacarai di atas mobil hias. Pada bagian ini juga dimeriahkan dengan tradisi Perang Ketupat yang ada di Desa Kapal, Badung.

Sementara SMKN 3 Sukawati, Gianyar, akan membawakan ritual Potong Gigi yang dilakukan di atas mobil hias. Kegiatan ini dilanjutkan dengan "fashion show" singkat berbagai jenis pakaian adat Bali yang dibawakan pemuda-pemudi. Bagian ini diiringi gamelan Semara Pagulingan.

Sanggar Gumi Art, Denpasar menampilkan prosesi pengantin Bali. Kedua pengantin diarak dengan "gayot" atau tandu, dengan diiringi prosesi  perangkat upacara, keluarga, perangkat desa. Bagian ini dimeriahkan dengan penampilan tari Joged Bumbung massal.

Yang terakhir, Sanggar Gases Denpasar mendapat bagian menampilkan ritual kematian dengan divisualisasikan dalam prosesi upacara Ngaben tradisi puri. Atraksi dapat dilakukan dengan menarikan sarana bade, lembu, dan naga banda. Bagian ini diiringi gamelan balaganjur dan perangkat prosesi lainnya. (ed)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018