Jakarta, (Antaranews Bali) - Sebanyak 10 pemuda lintas iman membangun dialog keberagaman Indonesia Bersatu melalui kunjungan ke berbagai tempat ibadah di Purwokerto Jawa Tengah, Minggu.
Dalam siaran pers dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang diterima di Jakarta, Minggu, pemuda lintas iman tersebut telah menginap bersama masyarakat Hindu di Pura Pedaleman Giri Kendeng, Jawa Tengah, pada malam sebelumnya.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Lokakarya Penggerak Perdamaian yang diselenggarakan oleh Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) bekerja sama dengan Paritas Institut.
Di Pura Pedaleman Giri Kendeng, pemuda lintas iman disambut oleh Mangku Budi Santoso. Berbagai pertanyaan sempat diajukan oleh pemuda lintas iman seputar agama Hindu. Beberapa di antara mereka belum pernah mengunjungi pura dan tertarik mengenal lebih dalam.
Menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, Mangku Budi Santoso merasa senang. Dia berpendapat, melalui dialog seperti ini keharmonisan antar umat beragama dapat dibangun. "Sikap toleran terhadap sesama yang berbeda agama merupakan kunci untuk menghindari konflik," katanya.
Menjelang siang, pemuda lintas agama melanjutkan perjalanan mengunjungi beberapa tempat ibadah lain, yakni Kelenteng Hok Tek Bio Purwokerto, Pondok Pesantren Al-Ittihaad, serta Gereja Kristen Jawa Purwokerto. Rasa kebersatuan semakin terasa di tengah pemuda lintas iman dalam kegiatan. Mereka berbagi pengalaman serta dukungan untuk saling menghargai agama dan kepercayaan masing-masing.
Nyoman Shuida, Deputi Bidang Kebudayaan Kemenko PMK, menanggapi dengan antusias aksi nyata yang digagas pemuda penggerak perdamaian tersebut. "Keberagaman budaya termasuk di dalamnya kepercayaan, cara pandang, serta cara hidup masyarakat Indonesia merupakan aset bangsa yang semakin menguatkan kita," kata Nyoman.
Oleh karena itu, secara tegas Nyoman menggarisbawahi bahwa perdamaian dimulai dari diri sendiri, kemudian ditularkan melalui sikap toleransi kepada sesama.
Lokakarya Penggerak Perdamaian tahun 2018 akan diselenggarakan di lima kota di Indonesia, yaitu Purwokerto, Poso, Palangkaraya, Surabaya, dan Medan. Setelah Purwokerto, lokakarya akan diadakan di Poso pada 19-22 September. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018
Dalam siaran pers dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang diterima di Jakarta, Minggu, pemuda lintas iman tersebut telah menginap bersama masyarakat Hindu di Pura Pedaleman Giri Kendeng, Jawa Tengah, pada malam sebelumnya.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Lokakarya Penggerak Perdamaian yang diselenggarakan oleh Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) bekerja sama dengan Paritas Institut.
Di Pura Pedaleman Giri Kendeng, pemuda lintas iman disambut oleh Mangku Budi Santoso. Berbagai pertanyaan sempat diajukan oleh pemuda lintas iman seputar agama Hindu. Beberapa di antara mereka belum pernah mengunjungi pura dan tertarik mengenal lebih dalam.
Menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, Mangku Budi Santoso merasa senang. Dia berpendapat, melalui dialog seperti ini keharmonisan antar umat beragama dapat dibangun. "Sikap toleran terhadap sesama yang berbeda agama merupakan kunci untuk menghindari konflik," katanya.
Menjelang siang, pemuda lintas agama melanjutkan perjalanan mengunjungi beberapa tempat ibadah lain, yakni Kelenteng Hok Tek Bio Purwokerto, Pondok Pesantren Al-Ittihaad, serta Gereja Kristen Jawa Purwokerto. Rasa kebersatuan semakin terasa di tengah pemuda lintas iman dalam kegiatan. Mereka berbagi pengalaman serta dukungan untuk saling menghargai agama dan kepercayaan masing-masing.
Nyoman Shuida, Deputi Bidang Kebudayaan Kemenko PMK, menanggapi dengan antusias aksi nyata yang digagas pemuda penggerak perdamaian tersebut. "Keberagaman budaya termasuk di dalamnya kepercayaan, cara pandang, serta cara hidup masyarakat Indonesia merupakan aset bangsa yang semakin menguatkan kita," kata Nyoman.
Oleh karena itu, secara tegas Nyoman menggarisbawahi bahwa perdamaian dimulai dari diri sendiri, kemudian ditularkan melalui sikap toleransi kepada sesama.
Lokakarya Penggerak Perdamaian tahun 2018 akan diselenggarakan di lima kota di Indonesia, yaitu Purwokerto, Poso, Palangkaraya, Surabaya, dan Medan. Setelah Purwokerto, lokakarya akan diadakan di Poso pada 19-22 September. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018