Denpasar (Antaranews Bali) - Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Denpasar, Bali, menyatakan optimistis target kredit pemilikan rumah subsidi tahun ini mencapai 2.400 unit dapat tercapai karena permintaan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah tetap tumbuh positif. 

"Kami berharap tetap tumbuh yang juga bisa didorong dengan adanya kebijakan Bank Indonesia terkait relaksasi rasio kredit terhadap nilai agunan atau LTV," kata Manager Bank BTN Cabang Denpasar Herman Soesanto di Denpasar, Sabtu. 

Menurut dia, hingga Agustus 2018 pihaknya telah menyalurkan KPR subsidi senilai Rp174 miliar dengan jumlah unit mencapai 1.322 rumah. Jumlah itu melonjak 47,3 persen begitu juga nominal yang naik 55,4 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

KPR subsidi dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan atau FLPP itu paling banyak atau sekitar 70 persen terserap di Kabupaten Buleleng sisanya disusul Tabanan dan Karangasem. 

Herman tidak menutup kemungkinan kabupaten lain di Bali di antaranya Klungkung juga potensial menyerap KPR subsidi dengan harga Rp148,5 juta per unit itu. 

Terkait kebijakan pelonggaran LTV itu,  kata dia, perbankan siap mendukungnya meski saat ini pihaknya belum menerapkan karena harus melalui analisis risiko calon debitur KPR. 

Prinsip kehati-hatian tersebut diterapkan untuk menekan potensi kredit macet atau kredit bermasalah yang dapat ditimbulkan. Hingga saat ini, lanjut Herman, kredit bermasalah atau "nonperforming loan" (NPL) di bank itu masih aman yakni 0,59 persen. (ed)
 

Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018