Kuta (Antaranews Bali) - Presiden Institut Auditor Internal (IIA) Indonesia, Hari Setianto mendorong para pengusaha di Tanah Air memiliki auditor internal yang mampu menavigasi atau mengelolaan suatu usaha sesuai keinginan pasar yang bersifat milenial.

"Era milenial saat ini bahwa media sosial juga dapat mengubah opini pasar dan konsumen, sehingga saya mengharapkan para auditor di perusahaan agar dapat mengelola usaha secara milenial," ujar Hari usai acara Konferensi Nasional IIA Indonesia di Seminyak, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.

Mengingat para konsumen saat rata-rata berusia muda atau milenial, lanjut Hari, pihaknya mendorong perusahaan memiliki auditor "agile" atau auditor yang bisa melihat risiko kedepan dan "update" dengan perkembangan zaman.

"Jadi dalam pengelolaan usahanya tidak hanya sebuah perencanaan secara setahun semata, namun bisa melihat perencanaan awal tahun maupun beberapa bulan kedepan dan mampu mengambil sikap saat mengalami risiko yang dihadapai," ujar Hari yang juga menjabat sebagai Direktur Investasi dan Keuangan ASABRI ini.

Ia menilai, perusahaan yang memiliki "cyber security" lebih awal, maka sudah lebih tahu sejak awal kapan akan terkena imbas dampak global dari perkembangan bisnis atau usaha yang terjadi ke depannya, sehingga perusahaan tidak lagi ketinggalan zaman.

"Apabila perusahaan memiliki navigator agile tadi, maka bisa mempersiapkan diri sejak awal agar tidak terimbas dampak global dan mampu mengarahkan suatu perusahaan lebih positif yang mengikuti perkembangan zaman," katanya.

Disela-sela Konferensi Nasional bertema "Nurturing Agile Internal Auditors in Disruptive Times" itu, ia menilai era global ini perlu adanya inovasi distruptive atau inovasi yang membantu menciptakan pasar baru, agar tidak mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada yang pada akhirnya menggantikan teknologi terdahulu tersebut.

"Jadi fokus auditor agile ini bukan hanya masa lalu dan menemukan selisih stok dan sebagainya, namun melihat bagaiman risiko kedepannya, sehingga para perusahaan bisa menghadapi risiko yang dihadapi," ujarnya.

Hari menambahkan, dalam kegiatan ini memiliki makna bagaimana mengelola usaha yang beresiko, namun bisa dipulihkan dengan cepat dengan memiliki auditor yang kompeten, mengingat kemajuan teknologi yang terus berkembang dalam bidang ekonomi. (ed)

Pewarta: I Made Surya Wirantara Putra

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2018